Sebagian penggemar timnas berpendapat bahwa bukan pelatih yang harus disalahkan, melainkan sistem sepak bola Indonesia yang masih jauh dari ideal.
Mereka menganggap bahwa meskipun Shin Tae-yong telah berusaha keras, banyak hal di luar kendalinya yang turut memengaruhi kinerja tim.
Salah satunya adalah kualitas liga domestik dan kurangnya pembinaan yang solid sejak usia dini.
BACA JUGA:Dukung Langsung Timnas Indonesia, Wajib Punya Garuda ID, Begini Cara Mendapatkannya
"Sty datang pas kondisi timnas ya bapuk bertahun2 ga ada harapan, kusuttt. Sty ngebangun bahkan dari minus, bukan 0 lg. Nah sekarang baru di titik 0. Nikmatin aja proses dan progressnya. Kalah lawan Jepang ini minta #styout? Ga sadar diri," ujar salah satu pendukung Timnas Indonesia dengan bijak.
Namun, di sisi lain, kelompok yang mendesak pemecatan Shin Tae-yong beranggapan bahwa masa kepemimpinan sang pelatih sudah cukup untuk mengevaluasi kinerjanya.
Mereka menginginkan perubahan yang lebih cepat dan mendesak PSSI untuk segera mencari pelatih baru yang lebih memahami taktik dan strategi modern. Misalnya dengan merekrut pelatih asal Belanda.
Tagar #styout kerjaan mafia muncul lagi. Beda level peringkat 15 vs 130. Semua strategi STY diterapin, Babak 1 full bertahan kebobolan 2 gol, bermain terbuka menyerang dibabak kedua 2 gol. Jangan kan #TimnasIndonesia , timnas Jerman juga kena bantai jepang 1-4. #TimnasDay pic.twitter.com/jgOB7hkIep
— Hadi Mustafa (@hadimustova) November 15, 2024
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya untuk Timnas Indonesia?
Dengan #styout yang kini merajai trending topic di X, masa depan Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia tampaknya berada di ujung tanduk.
PSSI, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kepelatihan, tentu harus mempertimbangkan dengan serius opini publik ini.
Mengingat ketidakpuasan yang meluas, apakah Shin Tae-yong akan diberi kesempatan untuk melanjutkan proyeknya, atau apakah PSSI akan mengambil langkah tegas dengan mendatangkan pelatih baru?
PSSI harus mempertimbangkan bukan hanya hasil jangka pendek, tetapi juga perencanaan jangka panjang. Timnas Indonesia memerlukan lebih dari sekadar kemenangan dalam pertandingan besar.
BACA JUGA:Momen Erick Thohir Bertemu dengan Dua Bidadari Timnas Putri Indonesia