Pengakuan ini membawa Taman Nasional Ujung Kulon menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama turis mancanegara, yang tertarik pada ekowisata dan keindahan alam yang belum tersentuh modernisasi.
Sejak mendapatkan status sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, Taman Nasional Ujung Kulon semakin populer di kalangan wisatawan internasional.
Status ini tidak hanya menandai pentingnya TNUK dalam konservasi global, tetapi juga meningkatkan daya tariknya di mata turis asing yang memiliki minat tinggi pada destinasi alam berstandar internasional.
Pengakuan UNESCO memberikan jaminan bahwa kawasan ini memiliki nilai lingkungan yang sangat penting, baik dari segi biodiversitas maupun keberlanjutan.
BACA JUGA:Wisata Pandeglang, 6 Situs Peninggalan Budaya Zaman Baheula
Badak Jawa yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon.- Stephen Belcher Photography / WWF -
Namun, Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, Imron Mulyana, mencatat bahwa meskipun memiliki aset wisata alam berkelas dunia, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Pandeglang masih tergolong minim dibandingkan dengan wisatawan lokal.
Wisatawan mancanegara yang datang cenderung memilih destinasi seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Tanjung Lesung, dan Gunung Anak Krakatau.
Menurutnya, salah satu alasan rendahnya kunjungan turis asing adalah keterbatasan variasi dan pengembangan destinasi wisata yang sesuai dengan selera turis mancanegara.
Promosi wisata Pandeglang perlu diperluas, terutama melalui kanal-kanal internasional yang dapat menjangkau turis asing.
Strategi promosi yang tepat akan membantu meningkatkan popularitas TNUK dan tempat wisata lain di Kabupaten Pandeglang sebagai tujuan wisata eksklusif yang menawarkan pengalaman wisata kelas internasional.
BACA JUGA:Wisata Pandeglang: Penginapan, Homestay atau Villa di Tanjung Lesung yang Ramah Kantong