1. Keamanan Website yang Lemah
Celah keamanan, baik dari sisi perangkat lunak maupun konfigurasi server, dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk masuk dan mengubah konten.
2. Kurangnya Pengawasan dan Update
Sistem yang jarang diperbarui lebih rentan terhadap serangan, terutama jika terdapat kerentanan yang sudah diketahui oleh publik.
3. Sistem Login dan Password Lemah
Penggunaan kata sandi yang mudah ditebak atau kurangnya mekanisme keamanan tambahan seperti autentikasi dua faktor bisa membuat akun administrator mudah diakses.
BACA JUGA:Banten, Salah Satu Provinsi di Indonesia dengan Pemain Judi Online Terbanyak
Peretasan ini berpotensi merusak reputasi kampus, mengganggu layanan informasi bagi mahasiswa, serta berisiko menyebarkan virus atau malware kepada pengguna yang tidak curiga.
Pengunjung yang terhubung ke website tersebut juga bisa menjadi korban serangan phising atau terjebak mengklik iklan yang mengarah ke situs berbahaya lainnya.
Hingga artikel ini dibuat pada Sabtu, 11 November 2024, belum ada tanggapan resmi dari pihak UNTIRTA baik secara langsung maupun media sosial mereka.
Warganet yang menghuni jejaring X menyebutkan jika hal ini benar-benar terjadi dan merasa resah dengan keadaan ini.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa keamanan siber adalah aspek penting yang harus selalu diperhatikan, terutama bagi institusi pendidikan.
Dengan insiden ini, diharapkan UNTIRTA dan institusi lainnya dapat memperkuat sistem keamanan mereka dan meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.
BACA JUGA:Empat Selebgram Pandeglang Diciduk Polisi Gara-gara Promosikan Judi Online