INFORADAR.ID- Universitas Serang Raya (Unsera) menggelar Public Lecture dengan menghadirkan antropolog kenamaan asal Prancis yaitu Prof. Gabriel Facal, pada Selasa 29 Oktober 2024.
Kegiatan ini digelar pada tanggal 29 November 2024 di Unsera, bersama mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum untuk membahas tentang Nilai Strategis Indonesia di Asia Tenggara.
Tema yang dibahas dalam kegiatan ini yaitu membahas tema tentang “The Strategic Value of Indonesia in the Southeast Asia Region,” yang mengulas nilai strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara, serta peluang dan tantangannya.
Prof. Gabriel merupakan Wakil Direktur Research Institute for Contemporary Southeast Asia (IRASEC) di Bangkok dan juga peneliti Southeast Asia Center (CASE) di Paris.
BACA JUGA:Tunjukan Rasa Solidaritas Sesama Masyarakat, Desa Ujungjaya Adakan Penggalan Dana untuk Bantu Ini
Sebelumnya, pada tahun 2012 ia pernah membuat penelitian di Provinsi Banten. Penelitian tersebut berfokus pada hubungan antara kelompok bela diri, jaringan politik dan kelompok islam.
Potret saat acara kegiatan Public Lecture--
Kajiannya yang mendalam menjadikannya tokoh penting dalam memahami dinamika sosial di Indonesia dan Asia Tenggara.
Di tahun 2020, Prof. Gabriel mendirikan Observatory of Political Alternatives in Southeast Asia (ALTERSEA), sebuah platform pengetahuan yang bertujuan memetakan gerakan sosial di kawasan ini.
Dalam sambutan pembukaannya, Rektor Unsera yaitu Dr. Abdul Malik, M.Si, menyambut baik kehadiran Prof. Gabriel.
BACA JUGA:Rumah Sakit Budiasih Kota Serang Buka Info Lowongan Kerja untuk Posisi Perawat, Ini Kualifikasinya
BACA JUGA:7 Tips Sukses Kerja Freelance untuk Pemula dan Kaum Mageran, Bisa Dapat Cuan Sambil Rebahan Aja!
“Ini adalah momentum yang baik bagi kita untuk berbagi pengalaman riset tentang budaya di Indonesia. Apalagi beliau ini sangat ahli dalam silat,” ucap Dr. Abdul Malik, M.Si, selaku Rektor Unsera Selasa, 29 Oktober 2024.
Prof. Gabriel dikenal juga sebagai pengamat pencak silat di Banten, bahkan telah menerbitkan buku tentang budaya bela diri ini melalui Yayasan Obor Pustaka.