Gen Z terbiasa dengan komunikasi visual dan real-time, sehingga memungkinkan mereka berbagi emosi secara lebih langsung.
4. Respons terhadap ekspektasi sosial
Generasi milenial seringkali merasa terjebak antara ekspektasi generasi sebelumnya dan perkembangan teknologi yang pesat.
Mereka merasakan tekanan untuk mengejar karir yang stabil, membeli rumah, dan memulai sebuah keluarga sesuai dengan norma-norma tradisional. Hal ini bisa sangat melelahkan secara mental dan membuat kamu merasa gagal jika tidak memenuhi harapan.
Gen Z cenderung menolak ekspektasi sosial tradisional. Mereka lebih menghargai keseimbangan kehidupan kerja dan menemukan makna dalam pekerjaan mereka.
Gen Z lebih fleksibel dalam hal karier, karena banyak yang memilih menjadi pekerja lepas atau bekerja jarak jauh, sehingga tekanan terhadap standar tradisional yang dulu dipegang oleh generasi Milenial tidak terlalu membebani mereka.
Nah, itulah beberapa perbedaan antara Generasi Milenial dan Gen Z dalam menghadapi tekanan sosial.