Terlalu Padat, Kalender Pertandingan FIFA Dinilai Berisiko bagi Kesehatan Pemain

Minggu 13-10-2024,16:03 WIB
Reporter : Indra Sena
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID - Konsorsium liga sepak bola Eropa dan organisasi perwakilan pemain sepak bola FIFPRO Eropa akan mengajukan pengaduan bersama kepada regulator antimonopoli Uni Eropa terkait kalender pertandingan internasional FIFA dan dampaknya terhadap kesehatan pemain.

Langkah ini diumumkan pada hari Kamis, beberapa minggu setelah pengadilan tinggi Eropa memutuskan bahwa aturan transfer pemain FIFA melanggar hukum Uni Eropa, dalam kasus yang diajukan oleh mantan pemain Prancis, Lassana Diarra.

Pengaduan tersebut menyoroti semakin banyaknya atlet dan organisasi olahraga yang beralih ke regulator antimonopoli untuk mengatasi ketidakpuasan terhadap badan pengatur seperti FIFA, dalam upaya menciptakan kondisi yang lebih adil.

Liga Eropa dan FIFPRO memfokuskan keluhan mereka pada kalender pertandingan internasional, yang menurut mereka membebani liga domestik dan meningkatkan risiko kesehatan pemain. Mereka menuduh FIFA menyalahgunakan kekuasaan pasarnya.

FIFA menanggapi dengan mengatakan bahwa kalender saat ini telah disetujui dengan suara bulat oleh dewan mereka setelah melalui konsultasi yang melibatkan FIFPRO dan organisasi liga.


Rodri, gelandang Manchester City yang cedera akibat jadwL pertandingan yang terlalu padat.-@FIFPRO-x.com

BACA JUGA:Real Madrid akan Bermain di Final Interkontinental FIFA 2024 di Qatar

BACA JUGA:Ranking FIFA Timnas Indonesia Naik Empat Tingkat

Komisi Eropa, sebagai penegak hukum persaingan untuk 27 negara anggota, memiliki wewenang untuk menghentikan praktik antipersaingan dan menjatuhkan sanksi.

Dalam laporan yang dirilis pada September, FIFPRO memperingatkan bahwa padatnya jadwal sepak bola berdampak negatif pada kesehatan pemain.

Beberapa pemain bahkan hanya mendapatkan waktu istirahat sekitar 12 persen dalam setahun, yang setara dengan kurang dari satu hari libur per minggu.

FIFPRO menekankan bahwa kurangnya waktu istirahat ini melanggar standar kesehatan dan keselamatan internasional, karena penyelenggara kompetisi tidak memperhatikan kesejahteraan pemain.


Momen Ketua PSSI, Erick Thohir bersama Presiden FIFA, Gianni Infantino.-pssi-instagram.com

BACA JUGA:Kanada Dihantam Sanksi Berat FIFA di Olimpiade Paris 2024

Laporan musim 2023-24 menunjukkan bahwa 54 persen dari 1.500 pemain yang dipantau menghadapi beban kerja yang berlebihan, dengan banyak yang melampaui batasan medis yang direkomendasikan.

Kategori :