“Peran Pak LaNyalla selama ini sudah baik, namun izinkan kami menyempurnakan dengan lebih baik,” ucap Sultan.
BACA JUGA:Terungkap! Nomor HP Fufufafa Tercatat Dalam Berkas Pilkada Gibran Rakabuming
Mantan Wakil Gubernur Bengkulu ini menyatakan bahwa DPD RI harus kolaboratif dan inklusif.
Menurutnya kolaborasi antara DPD RI dan pemerintah atau antara legislatif dan eksekutif bisa memperkuat peran dan wewenang DPD RI.
Sultan Bachtiar Najamudin atau Sultan Najamudin yang terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) untuk periode 2024-2029, lahir di Anggut, Pino, Bengkulu Selatan, Bengkulu pada 11 Mei 1979.
Senator asal Bengkulu, sebelum terpilih sebagai Ketua DPD RI, menjabat sebagai Wakil Ketua III DPD RI Periode 2019-2024.
Sultan Bachtiar Najamudin lahir di Anggut, Pino, Bengkulu Selatan, Bengkulu pada 11 Mei 1979.
Sultan Najamudin sebelumnya pernah menjadi Wakil Gubernur Bengkulu, dan sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur Bengkulu.
BACA JUGA:Berminat Jadi Petugas KPPS Pilkada 2024? Simak, Ini Jadwal Pendaftaran dan Rincian Gajinya
Sultan Najamudin kerja profesional sebagai seorang pengusaha yang memulai usaha dari nol, sebelum terjun ke politik.
Ia memulai usaha dari service AC keliling lalu berkembang membentuk perusahaan sendiri.
Sultan Najamudin juga tercatat sebagai pengusaha di bidang penjualan senjata, bahan peledak dan tabung gas skala nasional di bawah bendera ASA karya Group.
Ia kemudian memutuskan kembali ke Bengkulu di usia 30 tahun, dan berkeinginan mengabdikan membangun daerah kelahirannya.
Sultan Najamudin terjun di politik memulai menjadi aktivis pemuda dan berhasil menjadi ketua KNPI provinsi Bengkulu.
Bahkan sempat menjadi kandidat untuk memperebutkan ketua umum KNPI nasional.
Tahun 2009, Sultan Najamudin maju sebagai calon DPD RI Dapil Bengkulu, dan berhasil mewakili Bengkulu bersama Ahmad Kanedi, Riri Damayanti dan Eni Khairani.