INFORADAR.ID - Doom spending, tren terbaru yang kini sedang berkeliaran, yaitu membelanjakan uang untuk mengatasi stres tentang kondisi ekonomi dan stabilitas global.
Fenomena doom spending memang terkesan hiburan semata, namun dapat membawa dampak yang merugikan pada finansial diri sendiri.
Doom spending adalah suatu kebiasaan boros, namun hal ini dilandasi dengan rasa pesimis terhadap masa depan finansial, kebiasaan belanja dilakukan saat cemas atau takut.
Doom spending marak terjadi pada anak muda, sering terpaut pada perilaku generasi Z dan milenial yang tumbuh pada masa perubahan iklim, ketidakpastian ekonomi dan krisis sosial sehingga memicu rasa cemas pada masa depan.
Dikutip dari laman Psychology Today, Penelitian yang telah di lakukan di Amerika Serikat sebanyak 27% Orang Amerika terjebak doom spanding akibat stres. Dalam penelitian ini, doom spending lebih umum terjadi di kalangan generasi milenial 43% dan Gen Z 35%.
BACA JUGA:Buat Ayam Pedas Asam Manis, Menu Andalan Nicky Tirta yang Wajib Dicoba: Cocok untuk Buka Usaha!
Tak sedikit tren yang berkembang di kalangan gen Z, tentu saja akan memberikan pengaruh bagi mereka, salah satunya pengaruh doom spending ini.
Tren ini seperti jebakan karena kadang seseorang tidak sadar sudah membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan demi kebahagiaan yang sementara.
Misalnya ketika kamu sering belanja online di waktu luang atau untuk menyamankan diri sendiri setelah hari yang berat, itu merupakan tanda kamu sedang doom spending.
Gen Z dan milenial perlu hati-hati, karena kamu bisa saja miskin akibat imbas dari tren doom spending yang terjadi pada diri kamu.
Seorang perencana keuangan berkebangsaan Indonesia, Inge Setiawati CFP memberikan edukasi cara mengatasi doom spending dalam akun TikToknya @inge.setia.
BACA JUGA:Kamu Lulus Seleksi Administrasi CPNS 2024? Ini Ketentuan Pakaian untuk Tes SKD yang Wajib Dipatuhi