3. Berat Badan Lahir Rendah
Salah satu konsekuensi serius dari merokok selama kehamilan adalah berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi yang lahir dengan berat badan rendah lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti infeksi, masalah pernapasan, dan keterlambatan perkembangan.
BBLR juga dapat berlanjut menjadi masalah kesehatan di masa depan, termasuk risiko penyakit jantung dan diabetes.
4. Dampak Jangka Panjang pada Janin
Paparan asap rokok tidak hanya berdampak selama masa kehamilan, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan janin dalam jangka panjang.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang merokok berisiko lebih tinggi mengalami masalah perilaku, gangguan belajar, dan penyakit pernapasan di kemudian hari. Mereka juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk menjadi perokok di masa remaja.
BACA JUGA:5 Manfaat Daun Mangga Bagi Kesehatan Tubuh, Begini Cara Mengkonsumsinya
Potret asap rokok-Pixabay/@Alexas_Fotos-
5. Risiko Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi (SIDS)
Salah satu risiko paling mengkhawatirkan dari merokok selama kehamilan adalah sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS).
Bayi yang terpapar asap rokok, baik selama di dalam kandungan maupun setelah lahir, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami SIDS.
Kondisi ini terjadi ketika bayi tiba-tiba meninggal tanpa penyebab yang jelas, biasanya saat tidur. Paparan asap rokok dapat mengganggu pola tidur bayi dan memengaruhi kemampuan mereka untuk bangun dari tidur.
6. Efek Merokok Pasif
Selain perokok aktif, ibu hamil yang terpapar asap rokok dari orang lain (merokok pasif) juga menghadapi risiko kesehatan yang serius.
Asap rokok yang dihirup dari lingkungan dapat memiliki efek yang sama merugikannya pada janin. Anak-anak yang terpapar asap rokok pasif selama kehamilan berisiko mengalami masalah kesehatan serupa dengan anak-anak yang lahir dari ibu perokok.
7. Meningkatkan Kesadaran dan Dukungan