INFORADAR.ID - Isu Megathrust yang dihembuskan oleh BMKG berdampak buruk terhadap sektor pariwisata di Kawasan Pantai Carita, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.
Banyak wisatawan yang sudah boking kamar hotel memilih cancel, lantaran takut terjadi gempa yang berpotensi tsunami setinggi 10-20 meter di Selat Sunda dan Selat Mentawai-Beirut, termasuk di perairan Banten Selatan, khususnya Kabupaten Pandeglang.
Ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC) Supriadi Franky mengatakan, Isu Megathrust berdampak buruk terhadap sektor pariwisata karena menimbulkan rasa ketakutan wisatawan atau tamu yang akan berlibur di Kawasan Pantai Carita.
"Walaupun itu dalilnya benar atau tidak, enggak tahu itu kapan akan terjadi. Tapi dampaknya sangat luar biasa," katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, di Mutiara Carita Cottages di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Jumat, 23 Agustus 2024.
BACA JUGA:Waspada Gempa Megathrust di Indonesia, Inilah Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan ketika Gempa Bumi
BACA JUGA:Dr. Kureha dan Dr. Hiriluk Hadir di One Piece Season 2, Siapakah yang Akan Memerankan Chopper?
Franky menjelaskan, dampaknya, kalau dari okupansi sudah drop di bawah 10 persen.
"Wisatawan sudah booking dua tiga Minggu ke depan, semua pada dicancel. Termasuk obyek wisata-pun pada kosong," katanya.
Selain berdampak pada sektor perhotelan, isu megathrust juga membuat kunjungan wisatawan ke objek-objek wisata pantai sepi.
Biasanya, obyek wisata pantai terbuka se-Carita tidak kurang dari 30-40 ribu orang pengunjung, tapi, setelah ada isu Megathrust, turun drastis menjadi hanya 200-300 orang yang berkunjung.
"Pada prinsipnya, itu wewenang dan hak mereka (BMKG-red) mengeluarkan statemen apapun. Tapi pada dasarnya, isu dan statmen ini, bukan hanya tahun ini, tapi beberapa tahun kebelakang juga sama seperti ini, megathurts-megathurts," katanya.
BACA JUGA:Maarten Paes Ready! Ini Jadwal Timnas Pada Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Dybala Tolak Tawaran 75 Juta Klub Arab Saudi