INFORADAR.ID – Wisata Lebak Negeri di Atas Awan Citorek ini masih menjadi destinasi wisata pilihan warga Banten dan sekitarnya.
Wisata Lebak yang pernah viral ini lokasinya berada di kawasan perbukitan Gunung Luhur dimana dari kawasan ini kita bisa melihat hamparan awan yang indah.
Tempat wisata Banten ini terletak di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak selalu ramai pengunjung tak hanya dari kawasan Lebak tetapi dari Jakarta dan Tangerang hingga sekarang.
Pemandangan awan dari Gunung Luhur ini masih tetap menarik sebagai pilihan wisata di akhir pekan.
Rute perjalanan ke Negeri di Atas Awan Citorek ini sangatlah mudah kamu bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.
BACA JUGA:Pesona Wisata Lebak: Wisata Alam Ranggawulung, Cek Harga dan Fasilitasnya Yuks
BACA JUGA:6 Rekomendasi Laptop Rp3 Jutaan yang Andal dan Murah Untuk Pelajar dan Pekerja Kantoran
Bagi yang tinggal di Jakarta, rute untuk ke Gunung Luhur, Negeri di Atas Awan Desa Citorek Banten, relatif dekat hanya 80 kilometer atau sekitar tiga jam perjalanan dengan mobil di sepanjang rute Cipanas - Lebak Gedung - Desa Citorek.
Atau, kamu bisa naik kereta commuter line, turun di stasiun Rangkasbitung dan berpindah ke angkutan umum menuju ojek. Untungnya, sejak kawasan ini menjadi viral di media sosial, jalan setapak dan jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor telah dibangun di sini, sehingga memudahkan wisatawan untuk mengunjungi puncak Gunung Luhur yang menjulang setinggi 1037 mdpl.
Tempat Camping dan Staycation yang Menarik
Sayang jika kamu hanya menikmati keindahan Gunung Luhur dalam sekejap, apalagi pegurus wisata Negeri di Atas Awan telah menyediakan tenda yang cukup untuk 4 orang seharga Rp80 ribu saja.
Tapi jika kamu tak suka berkemah di sini juga memiliki opsi penginapan sederhana. Biayanya pun murah dan bervariasi dari Rp100 ribu hinggaRp250 ribu per malam.
Keuntungan lainnya jika kamu staycation di penginapan warga, kamu dapat berinteraksi dengan warga dan mengulik lebih dalam tentang kearifan lokal di Desa Citorek apalagi desa ini terkenal dengan kopi khasnya yang enak.(*)
BACA JUGA:Euforia Berujung Malapetaka, Enzo Fernandez dan Nyanyian Rasis yang Menghebohkan