INFORADAR.ID - Vokalis Grup Band Kotak, Tantri Syalindri mengunggah rekaman video story melalui akun instagram pribadi miliknya yang menampilkan dirinya jatuh dari panggung setinggi 2 meter sedang menghibur masyarakat Cianjur pada Sabtu 13 Juli 2024.
Mengenai hal tersebut, Tantri melalui story Instagram pribadi dirinya memberi klarifikasi yang tidak menyudutkan oknum penonton yang terkesan menarik dirinya. Menurut Tantri, over excited menjadi salah satu pemicu oknum tersebut untuk melakukan interkasi fisik yang berdampak jatuhnya sang vokalis.
“Semalam di Cianjur jadi moment yang ga terlupakan buat saya. Meluncur dari panggung yang kurang lebih 2 meter, karena berniat pengen kasih apresiasi buat penonton ternyata malah membahayakan diri sendiri. Saya ga menyalahkan dia, bisa jadi dia over excited jadi responnya jadi pengen narik.” tulis Tantri.
Seterusnya pada story Instagram pribadi miliknya, Tantri mengunggah rekaman video permintaan maaf dari oknum yang menyebabkan dirinya jatuh dari panggung setinggi 2 meter tersebut. Dalam rekaman video, Tantri menyampaikan bahwa ia telah memaafkan pelaku.
“Masnya sudah minta maaf, saya maafkan mas!” tulis Tantri.
Situasi yang terkadang tak dapat diprediksi, tak ubahnya seakan menjadi tantangan bagi penonton konser yang hendak menonton penampilan sang idola secara langsung.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang juga hobi untuk menonton konser musik, Gilang Tobi membagikan pengalaman dirinya perihal keadaan kurang nyaman saat nonton konser.
Menurut Gilang, kondisi kurang nyaman hadir pada saat pihak penampil atau performer pada suatu konser memiliki penggemar atau fans yang luar biasa banyak.
“Tentu pernah, apalagi kalo misal performernya punya fans yang luar biasa banyak. Hal itu kadang ga jauh-jauh dari kericuhan dan lain-lain. Hal-hal kaya gitu yang sebenernya bikin kurang nyaman kalo nonton konser,” ujarnya.
Mengenai insiden yang menimpa Tantri Syalindri, Gilang menyebut peristiwa tersebut akan berdampak sangat merugikan bagi kedua pihak yakni penonton yang menonton konser sekaligus penampil pada konser tersebut.
“Tentu kejadian tersebut sangat miris bisa terjadi di dunia konser musik Indonesia. Karena bukan hanya merugikan audiens lainnya tapi juga sangat merugikan performernya, kejadian tersebut akan banyak sekali merugikan berbagai pihak,” ucap Gilang.
Lain halnya dengan Nurhidayat, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta yang menganggap insiden jatuh dari panggung imbas kontak fisik performer dengan penonton adalah hal yang lazim terjadi.
Nurhidayat menyebut insiden yang terjadi dan menimpa Tantri Syalindri merupakan hal yang biasa untuk seorang penampil tanpa adanya unsur kesengajaan. Sepakat dengan pernyataan Tantri, dirinya berasumsi peristiwa tersebut terjadi karena over excited dari penonton.
“Menurut gue itu hal yang biasa untuk seorang penyanyi dan itu bukan unsur kesengajaan juga, karena mungkin interaksi antara performer dengan penonton terlalu excited jadi menyebabkan hal tersebut yang dimana diluar kendali semuanya,” ucap Nurhidayat.
Sebagai tindakan pencegahan agar hal serupa tidak lagi tejadi di masa yang akan datang, dirinya memberi usulan agar panitia pelaksana dari pagelaran konser musik terlebih dahulu memberi arahan kepada penampil.