Selain 7 Bulanan, Banten Memiliki 8 Upacara Adat Setiap Tahapan Kehidupan dari Bayi Sampai Masa Dewasa

Jumat 28-06-2024,12:59 WIB
Reporter : Erna Ayunda Rahmawati
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID – Di Banten, tradisi adat tidak hanya ada upacara tujuh bulanan saja. Melainkan terdapat delapan upacara adat dari bayi hingga masa dewasa yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sejak zaman dahulu. 

Mulai dari saat bayi baru lahir hingga dewasa, setiap tahapan kehidupan diiringi dengan serangkaian ritual upacara adat yang sarat makna dan simbolis bagi masyarakat Banten.

Upacara-upacara adat ini bukan sekadar perayaan, melainkan juga merupakan warisan budaya yang dijunjung tinggi dan dilestarikan secara turun-temurun oleh masyarakat Banten.

BACA JUGA:Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Seni Musik Tradisional Calung Renteng di Banten dan Jawa Barat

BACA JUGA:Jangan Salah, Ini 10 Cara Efektif Merawat Jaket Hoodie Agar Tetap Awet

Ini semua menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat Banten dalam melestarikan tradisi nenek moyang mereka.

Dengan memahami dan melestarikan upacara adat, masyarakat Banten tidak hanya menjaga warisan budaya mereka tetap hidup, tetapi juga mengajarkan makna kebersamaan dan keterikatan antargenerasi kepada anak cucu mereka.

Dilansir dari Instagram @kebudayaanbanten.official, masyarakat Banten memiliki beragam upacara yang terkait dnegan siklus hidup manusia, mulai dari kelahiran hingga masa dewasa, diantaranya:

BACA JUGA:Tau Gak Lur, Masyarakat Adat Banten Membawa Padi Sambil Bergoyang? Yuk Intip Uniknya Kesenian Rengkong

BACA JUGA:Apa Itu Mayam? Mahar Pernikahan yang Diberikan Rizki Natakusumah untuk Beby Tsabina

1. Upacara Punaran

Upacara punaran ini biasanya dilaksanakan ketika Ibu hamil berusia tiga atau empat bulan. Adapun tujuan dari upacara punaran ini adalah untuk menyelamatkan bayi yang berada dalam kandungan pada usia muda dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Terdapat makanan khas dalam upacara punaran ini yaitu nasi kuning.

2. Upacara 7 Bulanan/ Rujakan/ Ngebubur

Upacara 7 bulanan ini dilakukan ketika bayi dalam kandungan berusia 7 bulan. Adapun tujuan dari upacara 7 bulanan ini adalah untuk mengamankan Ibu serta bayi selama persalinan. Dalam upacara 7 bulanan ini juga terdapat makanan khas yang disajikan yaitu bubur lolos, nasi punar, dan rujak.

BACA JUGA:Saman Aceh vs Saman Banten: Seni Tari Tradisional Bernafaskan Islam, Serupa Tapi Tak Sama

Kategori :