INFORADAR.ID – Calung Renteng merupakan tradisi musik bambu yang serupa namun memiliki ciri khas tersendiri di daerah Banten dan Jawa Barat.
Calung renteng di Banten dan di Jawa Barat memiliki persamaan yaitu salah satu bentuk seni musik tradisional yang dimainkan dengan alat musik bambu yang disusun berjejer.
Namun, meskipun terlihat serupa dan memiliki persamaan, seni musik tradisional Calung Renteng di Banten dan Jawa Barat memiliki perbedaan.
BACA JUGA:Kotok Bongkok: Makanan Fermentasi Kluwek atau Picung Khas Lebak Banten, Sudah Coba Belum?
BACA JUGA:Keren, 9 Film Indonesia Ini Dapat Rating Tinggi di Internet Movie Database
Dilansir dari Instagram @budayainggeh, terdapat beberapa perbedaan antara Calung Renteng di Banten dan di Jawa Barat.
Di Jawa Barat, Calung Renteng berkembang di beberapa daerah, yaitu Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya dan di Sukamulya, Kabupaten Cianjur.
Kesenian Calung Renteng mulai dimainkan ketika dilaksanakannya tandur, ampih pare, dan nganyaran. Di Tasikmalaya terdapat dua set Calung Renteng yang biasa dimainkan bersama alat music lainnya yaitu tarawangsa, kacapi, suling dan juga vokal.
Tabung yang dipakai dalam Calung Renteng di Tasikmalaya berjumlah 7 tabung, kesenian ini disebut juga dengan calung tarawangsa karena kesenian tarawangsa yang cukup mendominasi dalam iringan lagu.
BACA JUGA:Membanggakan, Film Dokumenter ‘Lima Pare’ Karya Sineas Banten Masuk Nominasi Festival Film di Rusia
BACA JUGA:Selain Menjadi Penyedap Sayur Asem, Daun Melinjo Juga Miliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan
Lagu yang biasa dibawakan dalam kesenian Calung Renteng di Tasikmalaya antara lain yaitu manuk hejo, pangapungan, pingping koneng, ulen tutung dan tingti tingtong.
Di Cianjur, Calung Renteng yang dimainkan dibagi dua jenis, yaitu Calung Renteng dengan jenis Calung anak (Calung kecil) dan Calung induk (Lebih besar atau disebut Ibu Calung) dan mempunyai 14 jumlah tabung.
Sedangkan Calung Renteng di Banten merupakan instrument kalangenan yang biasa dimainkan oleh para petani huma (ladang padi kering) disela istirahat dari aktivitasnya. Calung Renteng juga dipakai untuk ngareremokeun (memuliakan padi).
“Alat musik yang dimainkan dalam Calung renteng hanya berupa bilah-bilah bambu yang disusun sedemikian rupa berdasarkan nada pentatonic (da-mina-ti-la-da), dipukul menggunakan alat yang berbahan kayu,” dikutip dari buku Studi Kebantenan yang ditulis oleh Iwan Ridwan, S.Pd.I., M.Pd.I, dkk.