BACA JUGA:Bijaksana Mendidik, 4 Tips Parenting dalam Menghukum Anak
BACA JUGA:Turun Harga, Intip Harga iPhone Bulan Juni 2024 Ini
USIA 6-8 TAHUN
Peran sebagai seorang ibu, agar bisa menjelaskan apa yang akan terjadi saat pubertas dan menjelaskan fungsi reproduksi secara sederhana.
Contoh: laki-laki memiliki sperma, perempuan memiliki sel telur. Sperma yang bertemu sel telur akan menjadi bayi yang tumbuh di perut perempuan yang nantinya akan dilahirkan, begitu juga kamu dulu seperti itu.
USIA 9-12 TAHUN
Mulailah berbicara perlahan dengan anak terkait perubahan yang mereka lalui. Hal ini agar anak kamu bisa memahami jika menstruasi, ereksi, dan ejakulasi adalah hal yang sangat normal.
Selain itu, kamu juga perlu mengajarkan mereka betapa berharganya diri dan tubuh mereka. Contoh: menstruasi itu hal yang normal, semua perempuan akan mengalami hal itu jika sudah masanya tiba.
USIA 13-18 TAHUN
Nah, ini merupakan tahap di mana anak mulai tertarik dengan lawan jenisnya. Maka dari itu, kamu sah-sah saja membahas masalah terkait cinta, hubungan, dan cara mengatur batas dalam hubungan mereka dengan lawan jenis.
Oleh karena itu, jadilah pendengar dan sahabat yang baik bagi anak-anak kamu karena dalam fase ini anak pada umumnya cenderung tertutup.
Kelima tahap itu tentunya diperlukan pendekatan yang harus dilakukan oleh orang tuanya dan perlu dilakukan dengan bahasa yang sangat mudah dipahami olehnya.
Jangan sampai juga menggunakan bahasa yang dapat disalahartikan oleh mereka agar tidak anak-anak tidak salah menafsirkan tentang pendidikan sex atau sex education yang kamuberikan.(*)
BACA JUGA:Tips Parenting: Cara Mendidik Anak Laki-laki yang Baik, Ayah Bunda Harus Pahami 5 Hal Ini
BACA JUGA:Spy x Family Kembali dengan Musim 3, Teaser Visual yang Memukau Dirilis