INFORADAR.ID - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten, KH Hamdi Rusydi Ma'ani meninggal dunia di Arab Saudi saat sedang berhaji pada Jumat 7 Juni 2024 pukul 22.30 waktu setempat.
Kabar meninggalnya Ketua MUI KH Hamdi dikonfirmasi oleh putra pertamanya, "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama (MALNU) Menes, Pandeglang, KH Hamdi Maani Rusydi wafat Kamis (6/6/2024) pukul 22.30 Waktu Arab Saudi atau Jumat (7/6/2024) sekitar pukul 02.30 WIB. Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Banten yang saat ini sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten itu menghembuskan napas terakhir beberapa saat setelah tiba di Jeddah, Arab Saudi. Usia 60 tahun," yang dikutip dari banten.nu.or.id pada Senin 10 Juni 2024.
KH Hamdi meninggalkan seorang istri, Hj Mu'awanah, 8 anak, 3 menantu dan 6 cucu.
BACA JUGA:Seorang Istri di Serang Ditusuk Suami Karena Menolak Berhubungan Badan, Begini Pandangan Islam
BACA JUGA:Hari Bersejarah, Titiek Soeharto Resmikan Patung Jenderal Besar HM Soeharto
KH Bahrul Amiq, adik ipar almarhum bersama KH Hamdi dari keberangkatan hingga meninggal dunia.
Setelah tiba di Jeddah pukul 18.30 waktu setempat, beristirahat di Hotel Ashli Jeddah.
Sekitar pukul 22.00 waktu Jeddah, lanjutnya, Kiai Hamdi shalat jamak ta’khir Maghrib dan Isya bersama teman satu kamar, KH Muchib Aman Ali sebagai Imam, dan KH Yusuf Abdul Hasan. "Sewaktu shalat Kiai Hamdi sudah berkain ihram, tapi bagian atas masih memakai baju koko. Usai shalat, Kiai Hamdi sambil membuka koper untuk mengambil sandal yang akan dipakai ke Haram," terangnya.
BACA JUGA:Mahasiswa dan Dosen MM UNPAM Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Ciwalat Sukabumi
Saat menutup koper terlihat agak kesulitan, kemudian telungkup. Teman satu kamar awalnya mengira Kiai Hamdi hanya kelelahan. Lalu ditolong dengan memberi minyak angin.
"Karena tidak ada respons ditidurkan dalam posisi telentang. Petugas medis datang memeriksa dan membawa Kiai Hamdi ke rumah sakit, sesaat kemudian dinyatakan telah wafat, sekitar pkl 22.30 waktu Jeddah," ungkapnya.
Dari Konsulat Jenderal RI, bahwa almarhum meninggal karena serangan jantung dan gangguan peredaran darah yang parah. Hal ini berdasarkan laporan kematian yang diterbitkan oleh Rumah Sakit Bagedo di Jeddah.
Pihak keluarga memang menginginkan almarhum KH Hamdi dishalatkan di Masjidilharam dan dimakamkan di Makkah. (*)
BACA JUGA:Halo Para Calon ASN! Ini Jumlah Kuota, Formasi CPNS dan PPPK di Instansi Pusat dan Daerah