INFORADAR.ID - Diet Intermittent Fasting (IF) adalah strategi diet di mana kamu mengatur jadwal makan dalam periode tertentu tanpa mengurangi jenis makanan yang kamu makan.
Metode Intermittent Fasting efektif untuk menurunkan berat badan karena kamj hanya mengatur waktu makan, bukan jumlah makanan yang dikonsumsi.
Intermittent fasting dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin hidup sehat atau mengatasi masalah obesitas tanpa harus membatasi jenis makanan yang mereka konsumsi.
BACA JUGA:Indonesia Harus Contoh Singapura Soal Regulasi Minuman Manis
BACA JUGA:Film Inside Out 2 Segera Tayang, Upaya Joy Menyelamatkan Riley dari Emosi Baru
Puasa dalam IF biasanya berlangsung antara 12 hingga 40 jam, diikuti dengan konsumsi makanan sehat dalam porsi normal.
Selama puasa, kamu diperbolehkan minum air putih atau minuman bebas kalori lainnya.
Melansir dari siloamhospitals.com berikut ini adalah cara melakukan intermittent fasting.
4 Cara Diet Intermittent Fasting
- Daily time-restricted fasting (16/8 method): mengonsumsi makanan dengan jangka waktu 8 jam, dan dilanjutkan dengan puasa selama 16 jam. Sebagai contoh, Anda dapat memulai konsumsi makanan pada jam 11 siang hingga jam 7 malam (8 jam waktu makan), yang kemudian dilanjutkan dengan puasa pada jam 7 malam hingga jam 11 siang keesokan harinya (16 jam puasa).
- 5:2 fasting: mengonsumsi makanan dengan porsi normal selama 5 hari dan berpuasa atau membatasi konsumsi kalori di bawah 500 kalori selama 2 hari dalam 1 minggu.
- Alternate-day fasting: mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada satu hari, kemudian berpuasa penuh atau hanya mengonsumsi makanan rendah kalori (di bawah 500 kalori) pada hari berikutnya.
- Warrior diet: mengonsumsi buah dan sayur pada siang hari, kemudian dilanjutkan mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada malam hari.
BACA JUGA:Benarkah Vape Lebih Aman dari Rokok? Ini Penjelasan dr Lulu Dian, Yuk Simak
BACA JUGA:Rilis Teaser Poster, Film 'Sakaratul Maut' Buat Indah Permatasari Berubah Pikiran
Di sisi lain, Anda juga harus berhati-hati untuk tidak melakukan puasa intermiten secara berlebihan.
Pasalnya, diet puasa intermiten yang ekstrem bisa menimbulkan beberapa efek samping.
- Suasana hati yang mudah berubah.
- Perubahan jam tidur atau bahkan insomnia.
- Pusing atau sakit kepala.
- Mudah merasa lapar.
- Mual dan muntah.
- Lemas.
- Hipotensi atau tekanan darah rendah.
- Anemia atau kurang darah.
- Gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia.
Demikian informasi mengenai diet intermittent fasting, jika kamu ingin mencoba diet ini harap sesuaikan dengan waktu puasa berdasarkan kekuatan tubuh kamu. (*)
BACA JUGA:Erick Thohir: Timnas Indonesia Harus Evaluasi