INFORADAR.ID - Ketika fokus mata anak terganggu, menunjukkan emosi yang tidak stabil, atau bahkan mengalami keterlambatan bicara. Sebagai orang tua, pasti bunda merasa khawatir. Namun bunda harus tahu, bisa jadi anak bunda mengalami kecanduan gadget, dan hal tersebut merusak pada perkembangan sikecil.
Menurut Dimple Nagrani, dokter spesialis anak, melalui kanal YouTube HappyKids Parenting, penting untuk segera mengatasi kebiasaan ini agar anak bisa mengejar ketertinggalannya dan menghindari kebiasaan buruk yang berkelanjutan.
Pada saat anak bunda tantrum maka jangan larikan anak pada gadget untuk bisa menenangkannya. Berikut adalah tiga cara efektif yang bisa bunda terapkan untuk mengatasi anak yang kecanduan gadget:
1. Singkirkan Semua Gadget di Rumah
Langkah pertama yang harus bunda lakukan adalah menyimpan semua gadget dari jangkauan anak. Hal ini berarti baik orang tua, kakek-nenek, dan anggota keluarga lainnya harus berkomitmen untuk tidak menggunakan gadget di dekat anak.
BACA JUGA:Kamu Kecanduan Main Gadget? Lakuin Hal Ini Deh, Dijamin Pemakaian HP Cuma 1-2 Jam Saja Sehari
Setiap kali anak melihat gadget, mereka cenderung meminta karena sudah terbiasa. Oleh karena itu, simpan gadget di tempat yang tidak terlihat dan tidak mudah dijangkau oleh anak.
2. Siapkan Aktivitas Pengganti
Jangan berharap anak akan duduk diam tanpa gadget. Tugas bunda sebagai orang tua adalah menyiapkan berbagai aktivitas menarik yang dapat mengalihkan fokus menggantikan waktu screen time.
Saat bunda melakukan interaksi dengan anak, biasakan si kecil untuk menatap wajah kita dan menjaga fokus mata mereka. Ini juga berfungsi sebagai latihan untuk memperbaiki fokus mata yang mungkin sudah terganggu akibat kecanduan gadget.
3. Tetap Tenang dan Konsisten
Jika anak mulai menangis, merengek, atau meronta-ronta saat meminta gadget, tetaplah tenang dan konsisten dengan tidak memberikan gadget sebagai penenang. Pertama-tama yang harus bunda lakukan ketika si kecil menangis ialah menatap mata si kecil dan dengan perlahan katakan bahwa bunda tidak bisa memberikan gadget saat itu.
Setelah itu, alihkan perhatian anak ke aktivitas lain yang lebih positif, seperti mewarnai atau berolahraga atau bermain tanpa menggunakan gadget. Kegiatan fisik seperti bersepeda, lari-larian, atau lompat-lompatan dapat membantu menenangkan anak dan mengurangi tantrum.
Menurut Dimple Nagrani, kunci utama untuk menghentikan kebiasaan buruk anak adalah konsistensi, "Untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut, sebenarnya kunci pertama ialah PR kita sebagai orang dewasa di sekitarnya wajib konsisten, kalau kita tidak konsisten ini merupakan salah satu faktor penyebab anak tantrum," ujarnya.
Orang tua harus konsisten selama minimal tiga minggu untuk melihat perubahan yang signifikan. Meskipun pada hari pertama akan terasa sulit, dengan konsistensi, perlahan proses ini akan terasa lebih mudah. Hubungan bunda sebagai orang tua dengan anak akan menjadi lebih hangat dan positif.