INFORADAR,- Libur agak panjang pada 10-11 Mei 2024, dimanfaatkan oleh personil komunitas sepeda motor di lingkungan Radar Banten Group, Er Bro, untuk kembali ke jalanan melakukan touring.
Pilihan touring kali ini adalah ke Kepulauan Pahawang, di Kawasan Teluk Ratai, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Menuju ke destinasi wisata pantai ini, bisa ditempuh dalam 1 jam dari Kota Bandar Lampung.
Pulau Pahawang juga dikelilingi oleh pulau-pulai kecil yang tidak kalah indahnya. Antara lain ada Pulau Kelagian kecil yang punya pasir putih yang cemerlang, dan Pulau Kelagian Besar untuk memandang sunset sambil minum kopi hangat.
Belakangan, keindahan Kepulauan Pahawang semakin trendi saat sudah sering seliweran di media sosial. Pasir putih, terumbu karang yang eksotis, berfoto dengan Clownfish yang dikenal dengan sebutan Nemo, snorkeling yang mendebarkan, dan sunset yang menakjubkan.
Nah untuk membuktikan semua hal itu, kami pun harus effort berangkat dari Gedung Graha Pena di Kota Serang, sejak pukul 5 pagi. Perjalanan kali ini, Er Bro beranggotakan 14 sepeda motor. Pimpinan rombongan adalah Direktur Utama Radar Banten Group, Mashudi. Terlihat juga GM Banten TV Rachmat Hidayat sudah gear up.
Leg pertama adalah berusaha mencapai Pelabuhan Penyeberangan Merak sepagi mungkin. Mengingat kondisi jalanan yang diperkirakan agak ramai, terutama selepas Kota Cilegon menuju Merak yang agak padat, maka keberadaan pengawalan sangat-sangat membantu.
Pukul 7 pagi, kami semua sudah berada di dalam kapal ferry yang akan melintasi 29 km perairan Selat Sunda menuju Pelabuhan Penyeberangan Bakauheuni.Satu Setengah jam kemudian, roda sepeda motor kami secara resmi mengaspal di Tanah Pulau Sumatera.
Mulus
Leg berikutnya adalah Bakauheni-Dermaga Ketapang di Kabupaten Pesawaran. Jaraknya lebih kurang 113Km. Target riding kami adalah sampai di sana sebelum Salat Jumat. Maka usai group foto di Pelabuhan, semuanya tancap gas menuju arah Bandar Lampung.
Lima kilometer pertama keluar Pelabuhan, kami disuguhi pemandangan khas perairan Lampung, yaitu begitu kontrasnya elevasi jalan. Keluar Pelabuhan, kami langsung disuguhi tanjakan Panjang ke arah Kalianda. Bila lirik ke kanan, tampak laut biru yang menyegarkan.
Semenjak jaringan Tol Trans Sumatera difungsikan, lalu lintas di 'jalan bawah' menuju Bandar Lampung menjadi lebih sepi. Ya ini dianggap menguntungkan kami yang mengendarai sepeda motor, sehingga bisa lebih leluasa memacu kendaraan.
Yang harus di-highlight,ternyata jalanan di jalur bawah sudah lebar dan ini yang paling penting, mulus. Agak tidak menyangka juga, walau beberapa bagian ada pothole kecil, namun Sebagian besar kondisi jalan di sana patut menjadi kebanggaan masyarakat Lampung.
Melintas pinggiran Kota Kalianda, jalan malah tambah besar dan akhirnya kami berhenti sejenak untuk regroup di spot Tanjakan Tarahan. Dari sini kami riding sebentar ke arah Kota Bandar Lampung, untuk 'prosesi anak touring', berfoto di Gapura 'Selamat Datang di Kota Bandar Lampung.'
Dari sini, pemandangan sudah berubah dengan banyaknya bangunan industri dan bangunan khas Pelabuhan seperti gudang-gudang yang besar. Lalu lintas, juga khas wilayah industri, kondisi di mana kami harus sebisa mungkin menyelip di antara truk truk dengan ukuran besar dan besar sekali.