Jokowi Resmikan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit, Pendidikan Sebagai Penyelenggara Utama

Selasa 07-05-2024,12:09 WIB
Reporter : Haidaroh
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Berbasis Rumah Sakit Pendidikan (hospital based). Peluncuran ini berlangsung di RSAB Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024 . 

Diketahui, diresmikannya pendidikan dokter spesialis lantaran Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Distribusinya juga belum merata. Dampaknya, fasilitasi alkes belum dimanfaatkan secara optimal, layanan kesehatan pun terhambat. 

Terobosan untuk menggenjot produksi dokter spesialis pun dilakukan, salah satunya dengan meluncurkan program pendidikan dokter berbasis rumah sakit dan kolegium. 

Dilansir dari halaman kemkes.go.id Saat ini, jumlah dokter umum di Indonesia hanya sebanyak 156.310 dokter. Dengan target 1 dokter umum per 1.000 penduduk, Indonesia masih kekurangan 124.294 dokter umum. Rata-rata, terdapat sekitar 12.000 lulusan setiap tahun dari 117 fakultas kedokteran (FK) di Indonesia.

BACA JUGA:Berhasil Capai Imunisasi Dasar Lengkap, Bupati Serang Diganjar Penghargaan Kemenkes

Sementara itu, jumlah dokter spesialis di Indonesia mencapai 49.670. Menurut Bappenas, rasio ideal dokter spesialis, yakni 0,28 per 1.000 penduduk. Dengan demikian, Indonesia masih kekurangan 29.179 dokter spesialis. Rata-rata, terdapat sekitar 2.700 lulusan setiap tahun dari 24 fakultas kedokteran penyelenggara pendidikan dokter spesialis saat ini.

Selain itu, distribusi dokter spesialis juga tidak merata. Sekitar 59% dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa.

"Kita baru mampu mengeluarkan 2700 Dokter Spesialis per tahun artinya memang sangat kurang sekali jangan sampai peralatan yang sudah sampai di kabupaten kota, sudah sampai di provinsi, tidak berguna gara-gara dokter spesialisnya yang tidak ada ditambah lagi distribusinya yang tidak merata, rata-rata semuanya Dokter Spesialis itu ada di Jawa dan di Kota , 59% Dokter Spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa," tutur Jokowi. 

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ingin mengatasi masalah utama yang belum terselesaikan selama 79 tahun, yakni distribusi dokter yang tidak merata.

"Itu sebabnya kita membuka pendidikan berbasis rumah sakit dan kolegium karena memang ini yang dilakukan standar diseluruh dunia 420 rumah sakit pendidikan sekarang akan mendampingi 24 fakultas kedokteran yang sudah melakukan pendidikan spesialis sehingga bukan 24 yang bisa memproduksi ditambah lagi 420," Tutur Budi G.Sodikin Menkes RI. 

 

Penulis : Fitri Novitasari (GenRB)

Kategori :