Sejarah May Day : Gerakan Pekerja di Chicago yang Kemudian Mendunia

Kamis 02-05-2024,16:31 WIB
Editor : Krisna Widi Aria

INFORADAR,- Perayaan May Day atau yang biasa disebut sebagai Hari Buruh Internasional terus menggema setiap tanggal 1 Mei. May Day menjadi momentum refleksi serta aksi bagi para buruh sekaligus aksi dan berorasi untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

Terbentang kisah sejarah panjang berkaitan dengan peristiwa perayaan memperingati May Day yang penuh perjuangan, rintangan, bahkan pengorbanan. Tulisan ini akan mengajak anda untuk menyelam menelusuri sejarah May Day dan bagaimana May Day menjadi simbol perjuangan buruh di seluruh dunia.

Melansir dari laman resmi kementerian ketenagakerjaan, sejarah May Day dimulai oleh demonstrasi kaum buruh pada tahun 1886 di Chicago, Amerika Serikat. Demonstrasi yang dilancarkan tersebut bukan tanpa tujuan, melainkan kaum buruh hendak menyampaikan tuntutan pemberlakuan delapan jam sebagai orientasi waktu kerja per hari.

Tuntutan tersebut muncul akibat paksaan yang dibebankan kepada kaum buruh untuk bekerja hingga 12 bahkan 20 jam per hari.

Gerakan demonstrasi kaum buruh dari Chicago yang dimulai pada bulan april 1886 yang awalnya diikuti oleh 250 ribu pekerja meningkat sebesar 40 persen menjadi 350 ribu pekerja.

Memiliki perasaan dan tujuan yang sama, gerakan demonstrasi yang dipelopori oleh kaum pekerja Chicago pun menyulut rasa persatuan dan seperjuangan para pekerja di berbagai kota di Amerika. Sebut saja New york, Detroit, Louisville, Baltimore yang diikuti oleh ribuan bahkan belasan ribu pekerja. Tidak berhenti disitu, Gerakan tuntutan delapan jam kerja ini juga menyatukan ras kulit hitam dan kulit putih Amerika.

Para buruh yang bergerak dari kota Maine ke Texas dan New Jersey, juga ke Alabama. Jika dihitung bisa mencapai setengah juta pekerja.

Demonstrasi berlangsung damai, namun tetap memakan korban dan terjadi kerusuhan pada saat demonstrasi hendak berakhir. Pengusaha setempat juga bereaksi akibat perkembangan yang amat pesat dari gerakan tersebut.

Gerakan dengan tuntutan delapan jam kerja ini tidak hanya berlangsung di Amerika, tetapi lebih dulu terjadi di Australia pada tahun 1856 juga sempat terjadi di Benua Eropa, yang tentunya berdampak pada makin kuatnya pergerakan kaum buruh dunia.

Penyelenggaran Kongres Buruh Internasional pada bulan tahun 1889 merupakan perwujudan dari titik klimaks perjuangan kaum buruh seluruh dunia.

Peristiwa monumental seperi kongres sosialis yang dihelat pada bulan Juli di tahun yang sama, menghadirkan ratusan delegasi dari berbagi negara yang memutuskan pemberlakuan delapan jam masa kerja per hari.

Usulan delegasi buruh Amerika yang menyerukan pemogokan kerja secara umum pada 1 Mei 1890 juga diterima oleh kongres dengan menjadikan 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia. Sejak kongres itulah, pada akhirnya tanggal 1 Mei terus diperingati oleh kaum buruh di berbagai belahan dunia dengan pengistilahan May Day.

 

Penulis: Bayu Mentari.

Kategori :