INFORADAR.ID - Pemerintah Kota Serang akan melakukan evaluasi terhadap capaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2023 agar bisa mengurangi ancaman mencana ke depannya.
Hal ini sebagaimana yang dilansir dari RADARBANTEN.CO.ID pada Selasa (26/03/24), di mana evaluasi LKJP itu akan lebih berfokus terhadap program kerja yang masih rendah dalam pencapaiannya.
Diketahui, berdasarkan catatan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Serang, terdapat program kerja yang capaiannya masih rendah, yaitu indeks risiko bencana.
Pasalnya, Indeks risiko bencana Kota Serang pada tahun 2023, masih di bawah 60 persen. Demikian hal itu diungkapkan oleh Kepala Bappeda Kota Serang, Ina Linawati, Selasa 26 Maret 2024.
"Untuk capaian dari kerja indikator memang ada beberapa indikator yang tidak tercapai. Tapi secara keseluruhan seluruhnya sudah mencapai di angka 99,05 persen selama kurun waktu 2018-2023," ujar Ina.
Menurut Ina, indeks risiko bencana menjadi salah satu program kerja yang capaiannya masih rendah dibandingkan dengan program kerja lainnya.
BACA JUGA:Es yang Hanya Ada di Bulan Ramadan, Berikut 3 Resep Es Timun Suri yang Bisa Kamu Coba
"Ada beberapa yang menjadi catatan adalah terkait indeks risiko bencana yang masih di bawah 60 persen dan ini tentunya menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah untuk melakukan prioritas di tahun-tahun yang akan datang," katanya.
Indeks risiko bencana merupakan indeks yang digunakan untuk menilai kemungkinan dampak yang diperkirakan akan terjadi apabila suatu ancaman menjadi bencana di suatu wilayah
"Indeks risiko bencana itu penilaian poinnya dari Pemerintah Pusat. Jadi itu suatu penilaian ancaman terhadap jika terjadinya bencana, jadi kita masih agak tinggi," tutur Ina.
Diakui Ina, untuk program kerja lainnya berdasarkan catatan LKPJ tahun 2023 telah mencapai di atas 70 persen, seperti ruang terbuka hijau (RTH) hingga persampahan.
"Untuk yg lain masih di atas 70 persen. Ada RTH dan persampahan itu capaiannya sudah mencapai 74 persen. Tapi kalau yang lain itu sudah hampir ada yang melampaui target dari 100 persen," kata Ina.
Ke depan, pihaknya akan fokus terhadap indeks risiko bencana agar dapat menurunkan ancaman bencana di angka yang lebih kecil.
"Kita akan fokus pada indeks risiko bencana ini agar ancamannya ini lebih kecil. Kalau target di 100 poin memang capaian nya di 140 poin, artinya indeks ini yang harus kita turunkan kembali di tahun-tahun yang akan datang," ucap Ina.
"Kemudian kita akan melakukan hal itu dengan perangkat daerah agar sesuai dengan target," Pungkasnya.(*)