INFORADAR.ID – Menahan lapar dan haus saat berpuasa tidak membuat Ramah patah semangat untuk mengais rezeki. Di usia senjanya, Ramah masih tampak semangat menjual makanan tradisional mengelilingi perkampungan.
Ramah merupakan wanita berusia 65 tahun asal Kampung Lebak Sawo Desa Bugel, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten. Diusia yang tidak muda, Ramah tinggal sendiri di rumah sederhananya. Sementara kelima anaknya yang telah berkeluarga memilih untuk tinggal di rumahnya masing-masing. Untuk mengisi waktu kosong, Ramah memilih berjualan kue jojorong sebagai menu buka saat Ramadhan. Kue tradisional jojorong, dipilih sebagai kue jualan yang ia jajakan. Hal ini karena Ramah telah menguasai resep dan cara pembuatannya. Selain itu, kue tradisional asal Banten ini sudah jarang ditemukan. Kue Jojorong merupakan kue tradisional khas banten yang terbuat dari tepung beras, gula merah dan santan yang disajikan di daun pisang berbentuk mangkuk. Rasanya yang manis menjadi favorit masyarakat Banten. Apalagi jika disajikan sebagai menu takjil saat berbuka puasa. Setiap harinya, sekitar pukul 09.00 WIB, Ramah mulai mempersiapkan dagangannya. Dari membuat wadah kue Jojorong yang terbuat dari daun pisang dan ditusuk dengan lidi sebagai perekat. Setelah dzuhur ia mulai memasak kue di dapur. Dengan menggunakan tungku, Ramah mulai meracik adonan kue jojorong. Kemudian di sore harinya setelah ashar, Ramah mulai menjalankan aksinya untuk berjualan keliling sekitar kampung Ranca Panti, Kambangan hingga Kubang Baros. Menggunakan tampah yang terbuat dari anyaman bambu, 50 kue jojorong diletakannya dan dibawa keliling kampung. Setiap harinya, kue jojorong yang dibandrol dengan harga Rp 1000 selalu ludes. Meski hanya mendapatkan uang kotor sebesar Rp 50 ribu per hari, Ramah mengaku senang dan tetap bersyukur. “Alhamdulillah kalau jualannya habis, senang. Apalagi kalau ada pelanggan yang bilang jojorongnya enak,” ujar Ramah sambil memasukan adonan jojorong ke dalam mangkuk yang terbuat dari daun pisang. Menjual kue tradisional saat bulan Ramadhan telah ditekuni Ramah sejak tahun 2022. Menyajikan kue jojorong dengan cita rasa nikmat kepada pelanggan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Ramah. Menjadi penjual kue jojorong bukanlah pekerjaan utama Ramah. Di hari biasa sumber mata pencaharian utamanya adalah sebagai penjual kain seperti baju, celana, sarung, kain batik dan lain-lain. Oleh karena itu, setelah Ramadhan selesai, dirinya akan aktif kembali sebagai penjual kain. (*) (Aslihah)Menjajakan Kue Tradisional Jojorong Di Usia Senja Saat Bulan Ramadhan
Senin 18-03-2024,17:30 WIB
Reporter : Nurbaeti
Editor : Haidaroh
Kategori :
Terkait
Selasa 03-09-2024,11:15 WIB
Raimuna dan Jambore di Padarincang, Jadi Magnet Antusiasme Siswa Berbagai Jenjang di Hari Pramuka ke-63
Senin 18-03-2024,17:30 WIB
Menjajakan Kue Tradisional Jojorong Di Usia Senja Saat Bulan Ramadhan
Rabu 28-02-2024,20:00 WIB
Sukses Raih Juara 2 Dangdut Academy Indosiar, Novia Rianti Langsung Debut Film di Magic 5
Jumat 01-12-2023,08:00 WIB
Damai Jutaan Rasa Dalam Hati Untuk Keraton Kaibon
Senin 13-03-2023,06:55 WIB
Motif Pembunuhan Kades Curuggoong Padarincang oleh Mantri Diduga karena Perselingkuhan?
Terpopuler
Kamis 30-01-2025,22:10 WIB
Cara Membersihkan Paru-paru untuk Perokok
Kamis 30-01-2025,09:49 WIB
5 Series Netflix yang Wajib Masuk Watchlist-mu
Kamis 30-01-2025,10:26 WIB
Jenis-Jenis Gemuk: Kenali Tipe Tubuhmu untuk Hidup Lebih Sehat
Kamis 30-01-2025,11:00 WIB
Sate Udang Madu: Perpaduan Manis dan Gurih yang Sempurna
Kamis 30-01-2025,10:36 WIB
Eksplorasi Rasa: Variasi Resep Udang Cabe Garam
Terkini
Kamis 30-01-2025,22:10 WIB
Rahasia di Balik Semangkuk Nasi Panas: Nutrisi yang Tak Terduga
Kamis 30-01-2025,22:10 WIB
Cara Membersihkan Paru-paru untuk Perokok
Kamis 30-01-2025,21:38 WIB
Long Weekend Makin Seru dengan 5 Drama Korea Ini
Kamis 30-01-2025,21:37 WIB
Resep Ayam Opor: Hidangan Lezat dengan Cita Rasa Nusantara
Kamis 30-01-2025,21:37 WIB