INFORADAR.ID – Para pedagan seafood yang ada di sekitar Pantai Batako, Desa Teluk, Labuan, Banten mengalami kehilangan manta pencahariannya sementara akibat cuaca ekstrim.
Terdapat puluhan pedagang lesehan yang ada di kawasan wisata kuliner seafood Pantai Batako, tepatnya di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang yang tutup sementara karena tempatnya berantakan dihantam ombak besar.
Makiyah yang merupakan salah satu pedagang lesehan di kawasan Wisata Kuliner Pantai Batako sebagaimana yang dilansir dari RADARBANTEN.CO.ID pada Rabu (13/03/24) yang mengungkapkan bahwa kawasan kuliner ini sudah ditutup sebelum memasuki bulan Ramadan, tepatnya hari Selasa (06/03/24).
Dirinya juga mengungkapkan bahwa hantaman ombak itu membuat rusak tempat berdagang beberapa para pedagang, sehingga terpaksa tutup.
"Atapnya yang terbuat dari terpal juga pada terbang tertiup angin kencang. Jadi sementara pedagang lesehan tutup," ungkap Makiyah.
Makiyah juga menjelaskan bahwa mungkin saja para pedagang akan kembali berjualan setelah kondisi cuaca lebih membaik, sehingga bisa digunakan sebagai tempat ngabuburit seperti Ramadan sebelum-belumnya.
BACA JUGA:Nelayan Teluk Labuan Pandeglang Gagal Melaut Karena Gelombang Tinggi
"Kalau kata orang Sunda mah buat nyiapin menu makan yang berbuka puasa. Jadi buat tempat ngabuburit," jelasnya.
Banyak masyarakat sekitar yang biasanya selalu menghabiskan waktunya menjelang berbukan dengan ngabuburit di sekitar kawasan Wisata Kuliner di Desa Teluk dan bahkan hingga berbuka di sana dan untuk kali ini tidak bisa seperti dulu.
Makiyah juga mengungkapkan bahwa kondisi cuaca ekstrim yang ombaknya tampak besar itu disebabkan oleh adanya angin barat.
Dirinya juga mengatakan bahwa sebelumnya hanya terlihat sekilas saja dengan angin kencang dan gelombang tinggi yang tidak terlalu parah hingga ke daratan.
"Kalau tahun lalu enggak ada angin barat, adanya sekarang di bulan puasa," ucapnya.
Diketahui bahwa angin barat ini memiliki dampak buruk bagi nelayan dan pedagang lesehan di sekitar Pantai Batako.
"Tapi yang kasihan itu, ada lapak baru dibangun sudah habis uang Rp7 juta belum sebulan sudah hancur. Cuman satu minggu tidak bisa dipakai lagi," pungkasnya.(*)
BACA JUGA:Nelayan Teluk Labuan Pandeglang Gagal Melaut Karena Gelombang Tinggi