INFORADAR.ID - Nelayan di Pandeglang terpaksa harus jadi pemulung demi menyambung hidup, hal itu karena mereka tak bisa melaut lantaran resiko besar saat ombak pasang.
Sebanyak ratusan nelayan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang tidak bisa melaut karena kondisi cuaca di perairan Banten selatan sedang tidak bersahabat.
Kondisi cuaca diperairan laut Banten Selatan tengah terjadi gelombang tinggi sehingga membuat nelayan Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang memilih tidak pergi melaut.
Pada saat terjadi gelombang tinggi menyebabkan pasang surut ombak laut besar yang mengancam keselamatan nelayan. Sebab perahu bisa terbawa arus dan terbalik diterjang ombak besar.
Menurut salah satu nelayan Desa Teluk, Yanto mengatakan, nelayan tidak bisa melaut karena gelombang tinggi.
BACA JUGA:Nelayan Teluk Labuan Pandeglang Gagal Melaut Karena Gelombang Tinggi
"Jadinya libur. Tidak pergi melaut," katanya yang dikutip dari RADARBANTEN.CO.ID, Rabu, 13 Maret 2024.
Para nelayan memilih tidak melaut pada saat terjadi gelombang tinggi karena takut terbawa arus. Bisa-bisa nanti terombang-ambing kehabisan bahan bakar di tengah laut.
"Bahkan bisa membuat perahunya terbalik. Karena gelombang ombaknya masih besar-besar," katanya.
Selama tidak melaut, Yanto mengatakan, kalau dirinya palingan memperbaiki jaring ikan. Ada juga yang melakukan pengecatan perahu dan lainnya.
"Selama tidak melaut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ya memakai uang sisa (tabungan) hasil melaut. Jadi saat bulan Ramadan begini, buka puasa ya seada-adanya saja," katanya.
Nelayan lainnya Satibi mengatakan, ketika tidak bisa melaut ia bersama istrinya menjadi pemulung.
"Jadi mengumpulkan sampah plastik. Untuk kemudian dikilo, buat jajan anak," katanya. (*)
BACA JUGA:Nelayan Panimbang Banten Buktikan Solidaritas: Bagikan 900 Paket Sembako di Tengah Cuaca Buruk