Dinkes Cilegon Kampanyekan Gerakan Aksi Bergizi Bagi Pelajar

Kamis 29-02-2024,17:00 WIB
Reporter : Siti Nursyahidah
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon gencar kampanyekan gerakan aksi bergizi yang menyasar kepada sejumlah pelajar di Kota Cilegon.

Gerakan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan preventif dan promotif dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengedukasi masyarakat mengingat semakin tingginya penyakit khususnya Penyakit Tidak Menular (PTM) di tengah masyarakat.

Rully Kusumawardhany, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat mengatakan pada Dinkes Cilegon bahwa hal ini lebih dititikfokuskan kepada pelajar SMP dan SMA.

Dirinya juga mengungkapkan lantaran pelajar remaja putri sudah memasuki siklus menstruasi dengan tujuan agar remaja ini bisa diberikan penunjang untuk mencegah masalah kesehatan.

"Kami dahulukan pelajar remaja putri SMP dan SMA karena mereka ini calon-calon ibu nantinya, jadi dibutuhkan zat penunjang mencegah masalah kesehatan seperti anemia, karena anemia ini merupakan salah satu faktor kalau mereka jadi ibu berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan," jelasnya yang dilansir dari RADARBANTEN.CO.ID pada Kamis (29/02/24).

Di samping itu, kegiatan aksi bergizi ini adalah salah satu rangkaian upaya pencegahan stunting, dengan memberi pengetahuan pada pelajar cara pencegahan stunting.

BACA JUGA:Sejarah Tari Topeng Randegan Majalengka yang Kini Telah Punah

gerakan ini juga sebagai upaya mempersiapkan kondisi remaja putri sebagai calon ibu dimasa datang dengan kualitas kesehatan yang memadai sehingga diharapkan dapat diperoleh generasi akan datang yang berkualitas.

"Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi seimbang bagi anak sekolah dipenuhi setiap hari dengan makanan yang beraneka ragam," paparnya.

Selain itu, kegiatan aksi bergizi ini seabgai pencegahan PTM melalui kemampuan para siswa untuk memilih dan memilah makanan sehari-hari maupun jajanan yang dikonsumsi agar tidak menimbulkan risiko terjangkit PTM.

Hal tersebut disebabkan kasus PTM sudah menyerang kelompok usia produktif termasuk kelompok usia pelajar.

"Konsumsi makanan dengan pola gizi seimbang harus memperhatikan empat prinsip dasar, yaitu mengonsumsi aneka ragam makanan, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan aktivitas fisik dan memonitor berat badan ideal,” tambahnya.

BACA JUGA:Awas, BPOM Serang Temukan 61 Pangan Makanan Mengandung Kimia Berbahaya

Dengan begitu, anak didik dapat memahami cara memilih dan memilah makanan yang sehat dan mengetahui dampaknya yang jika dianggap remeh.

"Anak-anak itu harus tahu risiko dan manfaatnya terutama rangkaian stunting karena sangat tidak mungkin seorang ibu akan melahirkan generasi berkualitas jika ibunya sendiri tidak berkualitas," katanya.

Kategori :