INFORADAR.ID- Setiap daerah Indonesia memiliki landmark yang berkaitan dengan sejarah para pejuang melawan penjajahan, termasuk Tugu Jogja yang menjadi ikon daerah Yogyakarta.
Tugu Jogja berada di perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Sudirman, Jl A.M Sangaji dan Jalan Diponogoro.
Tugu Jogja sudah berdiri selama 3 abad yang memiliki sejarah dan makna penting bagi rakyat Yogyakarta.
Tugu ini dibangun sebagai simbol persatuan rakyat dan raja pada 1756 tepat setahun setelah Jogja berdiri.
Bentuk awal Tugu Jogja adalah silinder dengan puncaknya berbentuk bulat.
BACA JUGA:Harga Tiket Masuk Candi Prambanan Terbaru 2024 Gak Nyampe 100 Ribu
Sejak gempa teknonik berkekuatan tinggi, Tugu Jogja ikut terdampak dan selama bertahun-tahun terbengkalai.
Baru pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII, tugu ini dibangun dan diresmikan pada 3 Oktober 1889.
Bangunan tugunya juga mengalami perubahan bentuk yang semula silindir dan bulat menjadi persegi dan berujung lancip seperti yang kita ketahui sekarang.
4 Aksara Jawa Dalam Tugu Jogja
Pembangunan tugu itu juga juga ditandai dengan aksara jawa yang menandai tokoh-tokoh yang terlibat dalam pembangunan Tugu Jogja.
Melansir dari situs kratonjogja.id berikut dari aksara jawa di Tugu Jogja yang menandai proses pembangunannya.
Sisi Barat
Di sisi barat terdapat prasasti yang berbunyi, “YASAN DALEM INGKANG SINUHUN KANJENG SULTAN HAMENGKUBUWANA KAPING VII”.
Prasasti ini menunjukkan bahwa tugu tersebut dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII.