INFORADAR.ID - Menjelang Tahun Baru Cina atau Tahun Baru Imlek 2024, warga Tionghoa Semarang akan memenuhi klenteng di Pecinan Semarang.
Sejarah kota Semarang tidak bisa dilepaskan dari peran orang-orang Tionghoa yang datang ke Indonesia berabad-abad yang lalu, terutama untuk berdagang, sejarah Cina dapat dilihat dari banyaknya klenteng Semarang di kawasan Chinatown, kawasan ini akan semakin ramai saat perayaan Imlek 2024.
Keberadaan kampung Tionghoa atau Pecinan Semarang di sekitar Pekojang dan Petudungan menjadi bukti sejarah yang konkret.
Sebelumnya, Pecinan Semarang ini berada di Gedong Batu, namun oleh pemerintah VOC direlokasi ke Jalan Beteng di Kali Semarang setelah terjadi pemberontakan etnis Tionghoa di Batavia yang menyebar ke arah timur.
Melansir dari goodnewsfromindonesia.id derah Pecinan dibagi sesuai dengan arah mata angin, yaitu Pecinan Wetan (gang pinggir), Pecinan Tengah (Gang tengah), Pecinan Kulon (Gang Baru), dan Pecinan Lor (Gang Warung).
Di Pecinan sendiri terdapat sekitar 10 klenteng, namun di daerah lain di Kota Semarang pun bisa juga kita temukan bangunan klenteng yang digunakan untuk ibadah umat Budha, atau Konghucu, atau Aliran Tao, atau bahkan ketiganya (Tri Dharma).
BACA JUGA:Melihat Pecinan Semarang Saat Liburan Imlek
Simak sejarah 9 klenteng Semarang yang ada di Pecinan Semarang.
1. Klenteng Siu Hok Bio/ Cap Kau King (1753)
Klenteng Siu Hok Bio merupakan klenteng tertua di kota Semarang dan dibangun pada tahun 1753 di Jalan Wotgandul Timur No 38, Pecinan Semarang.
Klenteng Siu Hok Bio merupakan ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diperoleh masyarakat sekitar Wotgandul yang dahulu dikenal sangat makmur.
Terdapat tiga buah kotak Sien Bing yaitu Hok Tek Tjeng Sien, dewa utama dalam agama Taorisme. Altarnya terletak di bagian depan menghadap pintu masuk. Di kedua sisi altar utama terdapat altar Kwan Sing Tee Koen dan Kwan See Im Po Sat.
2. Klenteng Tak Hay Bio (1756)
Klenteng Tek Hay Bio didirikan pada tahun 1756 dan merupakan klenteng tertua kedua di Semarang setelah Klenteng Siu Hok Bio.
Klenteng Tak Hey Bio, yang dalam bahasa Indonesia disebut Klenteng Sinar Samudra, merupakan salah satu dari tiga klenteng Dharma (untuk umat Buddha, Konghucu, dan Tao) di Semarang.