Batik adalah ciri khas warisan Jawa. Bentuknya bervariasi seiring waktu dan teknologi. Namun masyarakat di Desa Krebet khusus memproduksi batik kayu. Mereka menyulap berbagai macam ukiran kayu menjadi mahakarya batik indah yang unik dan berkelas.
Sebagian besar digunakan untuk hiasan tengah dekorasi rumah serta peralatan sehari-hari seperti peralatan makan, nampan, dan kotak tisu.
Untuk menuju lokasi ini berkunjunglah ke Desa Krebet di Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta untuk menjelajahi kawasan tersebut.
BACA JUGA:5 Wisata Kebumen Jawa Tengah yang Tak Boleh Dilewatkan
Tenunan Lurik Krapyak Wetan
Selain batik, Yogyakarta juga terkenal dengan luriknya. Anda mungkin menemukannya sebagai atasan luar lengan panjang yang dikenakan oleh beberapa joki andong andong di sepanjang Jalan Malioboro.
Garis-garis klasik hitam-cokelat yang terbuat dari katun kasar, dulunya merupakan pakaian Jawa penduduk setempat yang tinggal di pedesaan. Kini hadir dalam banyak pilihan warna dan kualitas bahan bagus, semuanya tetap mempertahankan prinsip motif garis-garis tipis.
Potongan lurik warna-warni saat ini digunakan sebagai aksen pada jas, tas, kain pelapis, bahkan gaun pengantin. Ada yang masih dibuat dengan pewarna alami tradisional yang ramah lingkungan dan tenunan halus buatan tangan, ada pula yang menggunakan berbagai jenis kain yang lebih ringan, lembut, dan nyaman dipakai. Selamat berbelanja!
Kunjungi showroom lurik di Krapyak Wetan No 133 Panggungharjo Sewon Bantul.
Kaos-Kaos Keren yang Ikonik
Sebagai kota yang dipenuhi generasi muda kreatif, Yogya memiliki kaos ikonik “Dagadu”. Didirikan pada tahun 1994, Dagadu (yang secara harfiah berarti 'matamu!') terkenal dengan desain kaos kartunnya yang lucu dipadukan dengan copywriting yang jenaka.
Oblongpedia, sub-brand dari Dagadu, mengkhususkan diri pada kaos yang dicetak dengan informasi dan sejarah karakter atau landmark tertentu di Yogyakarta. Sementara sub brand Pernak Pernik lainnya menjual souvenir berupa gantungan kunci dan sandal.
Datanglah di Yogyatourium Dagadu-Djokja Jl. Gedongkuning Sel. No.128, Rejowinangun, Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172.
Cokelat Batangan
Indonesia adalah produsen kakao terbesar ketiga di dunia dan pada tahun 2001, seorang pria Belgia melihat peluang untuk menciptakan coklat berkualitas baik di Yogyakarta, dipadukan dengan cita rasa unik dari bahan-bahan lokal (salah satu hasilnya: coklat rendang).
Bergabung dengan para pemikir dan pengusaha kreatif Indonesia, ketiganya mendirikan Coklat Monggo pada tahun 2005, sebuah merek yang menjadi ikon keramahan Yogyakarta. Mereka menciptakan resep-resep unik, misalnya rendang coklat. Lokasinya berada di Jl. Tirtodipuran, Mantrijeron, Yogyakarta, DIY.