Jika melihat sekilas dari desain yang dibuat, arsiteknya menggunakan gabungan gaya Timur Tengah, China serta India. Perancangnya adalah KH Ahmad Bahru Mafdaluddin Soleh. Apalagi terlihat setiap hari selalu ada pendatang ke Masjid Tiban untuk ibadah sekaligus sholat di sana.
Bagi pendatang di luar Malang yang ingin beribadah di Masjid Tiban disarankan bukan pada waktu liburan. Terlebih pada waktu hari keagamaan umat Islam datang, saat itu pengunjung sangat padat.
Alamat Masjid Tiban Turen ada di Jalan KH Wachid Hasyim, Jalan Anggur No.17, Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Jam operasional mulai dari 04.00 sampai 21.00 WIB
Tiket masuknya cukup murah, hanya biaya parkir yakni kisaran Rp5.000.
3. Ziarah Gunung Kawi
Bagi Kamu yang ingin melakukan wisata religi selain yang di sebutkan dua tadi di wilayah Malang. Kamu bisa melakukan sensasi mendaki Gunung Kawi.
Namun Kamu wajib perhatikan keamanan dan instruksi dari penjaga sebelum datang ke lokasi wisata yang satu ini. Sebab Gunung Kawi termasuk gunung berapi yang masih aktif, sehingga pengunjung harus waspada.
Ketinggian Gunung Kawi ada di 500 sampai dengan 3000 mdpl. Terdapat kota di tengah pegunungan serta makam Gunung Kawi. Sayangnya, banyak yang ke Gunung Kawi tersebut bukan hanya wisata religi saja, melainkan terdapat juga yang bertujuan belajar ilmu sesat.
Wisata yang dihadirkan di Gunung Kawi memiliki nuansa agama Kong Hu Chu seperti klenteng dan kuil. Namun jangan salah, meski nuansanya adalah Kong Hu Chu, tapi pengunjung datang dari berbagai agama. Dan kebanyakan orang mempercayai datang ke Gunung Kawi bisa menjadi kaya raya usai menjalani ritual di gunung tersebut.
Alamat Gunung Kawi ada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.
Jam operasionalnya mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Harga tiket Ziarah Gunung Kawi secara keseluruhan dengan parkir ada di kisaran Rp25.000.
4. Klenteng Eng An Kiong
Masih bernuansa Kong Hu Chu, ada nih satu klenteng yang sering dijadikan wisata religi Malang yakni Eng An Kiong.
Klenteng tersebut dibangun pada tahun 1825, dimana klenteng tersebut bukan hanya sebagai tempat ibadah sejak awal pembangunan.