Didirikan di Malang pada tahun 2012 oleh Muhammad Ali Wahyud, M.Pd, sekolah ini memiliki luas bangunan 1,2 hektar untuk siswa perempuan dan sekitar 3 hektar untuk siswa laki-laki.
Penggunaan kurikulum nasional dan internasional (Cambridge Checkpoints), melalui kurikulum Cambridge, memastikan profil lulusannya berstandar internasional, disesuaikan dengan profil siswa Cambridge.
Pondok Pesantren IIBS Tazkia Malang membebankan biaya pendaftaran kepada orang tua siswa sebesar kurang lebih 38 juta rupiah dan biaya pendidikan bulanan sebesar kurang lebih 2 juta rupiah.
BACA JUGA:Rekomendasi Pondok Pesantren Terbaik di Banten
Tebu Ireng
Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur merupakan salah satu pondok pesantren terbesar di provinsi Jombang, Jawa Timur dan didirikan pada tahun 1899 oleh KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU.
Pesantren Tebu Iren telah memberikan banyak kontribusi kepada masyarakat sekitar, salah satunya di bidang pendidikan.
Biaya masuk ke pesantren Tebu Ireng adalah sekitar Rp 8-9 juta, tergantung pada tingkat pendidikan yang dipilih.
Mantan Presiden Indonesia KH Abdulrahman Wahid (dikenal sebagai Pak Gus Dur), cucu dari KH Ahmad Asiali, adalah salah satu lulusan Tebu Ireng.
Al Masoem
Berlokasi di Bandung, ponpes ini menyediakan asrama dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas.
Al Maseom ini memiliki luas sekitar 5 hektar dan 4 hektar lahan yang tidak terpakai. Dilengkapi dengan beragam fasilitas termasuk kolam renang, lintasan balap, lapangan basket, lapangan futsal, lapangan bulu tangkis, dan lintasan lari.
Lulusan Al-Masoem dipastikan sebagai tahfidz Alquran 30 juz dan salah satu program pelatihan yang dilaksanakan sejak tahun 2015.
Daar El-Qolam
Berlokasi di Tanggerang Banten didirikan pada tanggal 20 Januari 1968 oleh KH Ahmad Rifai.
Pembelajaran didasarkan pada kitab-kitab klasik, dan selain ilmu agama, para siswa juga dibekali dengan pengetahuan umum. Sehingga diharapkan mereka memiliki pengetahuan yang seimbang antara akriyat dan duniawi.