INFORADAR.ID - Dikutip dari kantor berota Reuters, Jumat 3 November 2023, kelompok militan Hizbullah Lebanon melancarkan serangan ke Israel dengan menggunakan drone yang dapat meledak. Hal ini menyebabkan Israel melancarkan serangan udara ke wilayah selatan Lebanon.
Hizbullah adalah sebuah organisasi yang berasal dari Lebanon dan didirikan pada tahun 1975 saat perang saudara pecah di negara tersebut.
Kelompok Hizbullah ini ikut serta dalam pertempuran melawan invasi Israel pada 1978 dan 1982, lalu berkembang menjadi partai politik hingga masuk struktur pemerintahan Lebanon.
Dan kembali Hizbullah memulai serangan mereka dengan menggunakan drone yang dapat meledak untuk menyerang lokasi tentara Israel, yang memicu respon balasan berupa serangan udara oleh Israel ke wilayah selatan Lebanon.
BACA JUGA:Konflik Palestina dan Israel Mencuat Kembali
Ini merupakan eskalasi ketegangan antar kedua belah pihak yang cukup tajam.
Lalu siapakah kelompok militan Hizbullah tersebut? Simak ulasan mengenai hal tersebut yang dirangkum dari berbagai sumber ini.
Siapakah Hizbullah? Hizbullah adalah kelompok bersenjata yang berkembang sejak perang saudara Lebanon pada 1975.
Mereka ikut serta melawan invasi Israel ke Lebanon pada 1978 dan 1982, lalu berkembang menjadi partai politik hingga masuk struktur pemerintahan Lebanon.
Data yang dihimpun Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menyebutkan bahwa satu-satunya negara yang tercatat pernah memasok senjata untuk Hizbullah adalah Suriah.
BACA JUGA:Hamas yang Membuat Bingung Tentara Israel, Siapa Mereka?
Pada 2010, SIPRI menemukan satu kontrak pengiriman senjata asal Suriah untuk kelompok ini, yakni rudal balistik jenis Fateh-110.
Selain itu, tak ada lagi kontrak senjata spesifik untuk Hizbullah yang datanya terbuka dan bisa diakses publik.
Selama periode 2010-2022, SIPRI juga menemukan 50 kontrak pengiriman senjata lain ke Lebanon dari berbagai negara asal seperti AS, Prancis, Italia, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Brasil, Belgia dan Kanada.
BACA JUGA:Diserang Militan Hamas, Lebih dari 600 Warga Israel Dilaporkan Tewas