1. Siapkan dokumen yang dibutuhkan
Pastikan Anda memiliki semua dokumen administrasi yang diperlukan seperti e-KTP atau bukti pendaftaran, kartu keluarga, surat nikah, dan lain-lain. Pastikan semua dokumen tersebut masih berlaku. Jika ada yang kurang, segera hubungi kantor Dukcapil setempat.
2. Sediakan Surat Keterangan Usaha (SKU) atau Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau NIB dan NPWP.
Surat keterangan usaha, SIUP atau NIB harus diberikan untuk membuktikan bahwa bisnis tersebut terdaftar secara hukum. Jika batas pinjaman adalah RUR 50 juta atau lebih, NPWP juga harus disediakan.
3. Persiapan laporan keuangan yang jelas.
Selain dokumen yang mengkonfirmasikan keberadaan izin usaha, laporan keuangan dan pembukuan yang lengkap dan jelas harus disediakan. Laporan keuangan harus mencakup informasi mengenai keuntungan dan kerugian usaha, impor dan ekspor barang, serta arus kas.
BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR BRI 2023 untuk Pinjaman Rp100 Juta, Cicilan Ratusan Ribu Doang
4. Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis
Disarankan untuk memisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Jika Anda memisahkan keuangan ini dan mempertanggungjawabkannya dengan baik, Anda akan dianggap oleh bank sebagai calon debitur yang teliti, berkomitmen, dan profesional.
Hal ini juga akan membuat bisnis Anda lebih mudah dikelola dan meningkatkan nilainya saat mengajukan KUR BRI.
5. Perhatikan riwayat kredit Anda
Riwayat kredit sangat penting bagi bank maupun non-bank. Bank melihat keandalan kredit Anda dan menilai sifat bebas masalah dari pinjaman di masa depan.
Lihatlah catatan kredit Anda untuk melihat apakah Anda memiliki masalah atau tunggakan yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Jika ada kekurangan pada pinjaman Anda di masa lalu, selesaikan dan beritahukan kepada pihak bank BRI agar tidak ada kendala di kemudian hari.
6. Aktif di e-commerce
Jika Anda aktif dalam penjualan e-commerce, hal ini merupakan aspek positif dalam proses persetujuan pinjaman.