Respon Ustadz Adi Hidayat Terkait Kontroversi Ponpes Al Zaytun

Kamis 13-07-2023,11:15 WIB
Reporter : Nuraini Wildayati Kamilah
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID - Kontroversi Ponpes Al Zaytun Indramayu hingga kini masih terus berlanjut.

Kontroversi Ponses Al Zaytun diawali dengan unggahan akun resmi yang memperlihatkan adanya percampuran shaf sholat idul fitri. Dimana adanya seorang perempuan yang masuk dalam shaf laki-laki.

Ustadz Adi Hidayat ikut membuka suara terkait kontroversi Ponpes Al Zaytun melalui ceramahnya yang bertajuk "Jenis Perdebatan Yang Boleh dan Yang Dilarang (Esensi Surah An-Naba) - Ustadz Adi Hidayat" yang diunggah pada 11 Juli 2023 melalui Youtube channel Adi Hidayat Official.

Beliau menjelaskan ketika adanya percampuran shaf sholat akan menimbulkan ikhtilat dan merusakan kekhusyuan sholat.

"Nabi walupun sesedih apapun, shafnya tetap yang depan laki-laki. Nah perempuan dibelakang. Sayyidah Aisyah ra ketika ke masjid ambilnya yang paling belakang itu. Sehingga beliau melihat setelah selesai segera pulang untuk menjaga kekhusyuan  menjaga kebaikan supaya tidak ikhtilat. Bercampur pasti akan berpengaruh," kata Ustadz Adi Hidayat.

Lebih lanjut Ustadz Adi Hidayat mengatakan ketika seseorang masuk Islam adanya perintah larangan bagi perempuan untuk mendekati bahkan melewati shaf depan laki-laki karena dapat membatalkan sholat. Larangan tersebut untuk melatih syahwat yang bertujuan untuk kebaikan.

"Jangan dikira kalau ke belakang itu menunjukkan status perempuan rendah, jangan ngarang sendiri. Bukan itu maksudnya" lanjutnya.

"Justru ketika mematuhi Allah statusnya tinggi, jadi yang dilihat bukan shafnya, kepatuhannya terhadap Allah dan Rasul-Nya. Begitu patuh, statusnya naik," sambungnya.

"Patuh itu feedbacknya apa? untuk kebaikkannya supaya ini khusyuk (shaf laki-laki, sana khusyuk (shaf perempuan) nilainya sama," terang Ustadz Adi Hidayat.

Dalam hal ini Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan jika adanya bercampuran shaf serta adanya perempuan yang menjadi imam sholat maka hal ini sudah menyalahi aturan dan menyalahi hikmah.

Ustadz Adi Hidayat juga berpesan jika ada suatu kontroversi yang menyalahi aturan diharapkan untuk tidak mencela dan mendoakan. Namun jika memiliki kemampuan maka luruskan kesalahan tersebut sesuai dengan ketetapan.

"Kalau punya kemampuan diluruskan sesuai dengan kewenangan yang Allah tetapkan. Ulama luruskan dengan ilmu. Yang berwenang pemerintah, tertibkan dengan aturan sehingga kompak menjaga kedamaian. Tidak ada bab celaan tidak ada bab hinaan. Itulah indahnya Islam," tutup Ustadz Adi Hidayat.(*)

Kategori :