INFORADAR.ID - Idul Adha atau lebaran haju adalah salah satu hari raya besar umat Islam yang dirayakan pada hari ke-10 bulan Dzulhijah, bulan terakhir dalam kalender Hijriah setaip tahunnya.
Idul Adha merupakan ungkapan rasa syukur umat islam, upaya untuk membersihkan diri dari berkah yang diterima dan upaya untuk bebagi kebahagiaan dengan orang lain.
Idul Adha juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, karena pada hari ini umat muslim yang mampu diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban seperti sapi, kambing, domba, dan unta. Lalu membagikan dagingnya kepada fakir miskin, sanak saudara, dan tetangga.
Hewan kurban melambangkan pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim yang rela menyembelih putranta Ismail untuk menaati Allah.
Menurut Pemerintah Indonesia, Idul Adha 2023 akan jatuh pada hari Kamis, 29 Juni 2023. Pemerintah telah menetapkan hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 29 Juni 2023 dan tidak ada cuti bersama untuk Idul Adha.
Sebelum Idul Adha, Pemerintah akan menggelar Sidang Isbat, seperti halnya ketika menentukan tanggal Ramadan dan Idul Fitri.
Karena perbedaan metode pengambilan keputusan, tanggal Idul Adha yang ditetapkan oleh PP Muhammadiyah dan pemerintah bisa saja berbeda, namun hal ini tidak menjadi masalah besar dan masyarakat bisa memilih sesuai dengan keyakinannya masing-masing tanpa harus terpecah belah.
Selain penyembelihan hewan kurban, umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah lain di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), yang merupakan puncak dari ibadah haji. Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dilakukan oleh umat Islam, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad semasa hidupnya:
Puasa
Nabi Muhammad SAW berkata, berpuasa selama sembilan hari di awal bulan Dzulhijjah. Puasa pada hari Arafah sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu menghapuskan dosa-dosa selama dua tahun.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis,” (HR Bukhari).
Artinya: “Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam ditanya tentang puasa hari Arafah, maka beliau bersabda: ‘Puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang,’” (HR Muslim).
Berdzikir
Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada hari yang lebih diridhai di sisi Allah dan tidak ada amal yang lebih dicintai oleh Allah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.