INFORADAR.ID --- Pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, bernama Mustopa NR (sebelumnya ditulis Mustofa) membeli senjata seharga Rp 5,5 juta.
Setelah berhasil membeli senjata, Mustopa NR (yang meninggal setelah melakukan aksinya) sempat diajari cara menggunakan senjata jenis air softgun tersebut.
Hal itu diungkap Kadubdit Jatanras Polda Metro Jaya Indrawienny Panjiyoga. Indrawienny mengatakan bahwa proses jual beli senjata melibatkan tiga orang berinisial D, H, dan N.
"Pelaku Mustopa membeli air softgun seharga Rp5,5 juta,” kata Indrawienny Panjiyoga dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya sebagaimana dilansir inforadar.id dari laman PMJ News, Minggu, 7 Mei 2023.
Panjiyoga mengatakan, tiga orang tersebut mempunyai profesi yang berbeda. Saudara N sebagai guru honorer, D mempunyai profesi sebagai polisi kehutanan, dan H yang berprofesi sebagai karyawan swasta.
Diceriterakan Panjiyoga, mulanya pada tanggal 1 Februari 2023, Mustopa menghubungi D untuk transaksi membeli senjata air gun, yang kemudian keesokan harinya D menghubungi N tentang senjata air soft gun tersebut.
Kemudian pada tanggal 3 Februari 2023, N menghubungi H, yang sudah menggeluti dunia bisnis jual beli senjata sejak tahun 2012, untuk mencari senjata yang diinginkan oleh Mustopa NR.
"Diketahui Saudara N dan D ini tinggalnya di dekat rumah pelaku. Kemudian saudara N menghubungi H yang domisili di Bandar Lampung. Saudara H ini jual senjata air soft gun dan air gun sejak tahun 2012,” tambah Panjiyoga.