PANDEGLANG, INFORADAR.ID --- Kenangan selalu muncul, manakala ada momen tepat, yang mengingatkan akan sesuatu di masa lalu dengan keadaan yang dilihatnya kini.
Itulah yang dialami Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, Selasa, 10 Januari 2023.
Di sela acara panen padi di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, ia tak segan untuk langsung turun menyusuri pematang atau galengan sawah.
Tanpa ragu, ia langsung melihat keong sawah dan mengambilnya kemudian menunjukkan pada orang-orang bahwa keong sawah enak dimakan.
Al Muktabar kecil rupanya suka main ke sawah dan suka mengonsumsi keong.
"Ini keong sawah. Kalau dimakan rasanya enak sekali," kata Pj Gubernur Banten Al Muktabar yang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Pandeglang Nasir di pematang sawah di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Selasa, 10 Januari 2022.
Menurut Al Muktabar, ia suka makan keong. Kalau ke sawah itu melihat banyak keong maka akan diambil untuk dimasak.
"Keong ini rasanya enak. Saya suka makan keong sawah karena enak dan sehat," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Pandeglang Nasir mengatakan, kalau keong sawah telah lama dikenal sebagian masyarakat menjadi santapan bergizi dengan rasanya yang enak.
"Keong sawah juga dijadikan lauk rumahan yang bisa dimasak layaknya olahan kerang dengan rasa manis dan kenyal. Keong sawah ini ada keong mas dan juga turut," katanya.
Paling digemari masyarakat itu keong tutut karena memang rasanya enak dan juga memiliki kandungan gizi. Dari informasi diterima olehnya, keong sawah memang sudah dikenal memiliki kandungan gizi yang cukup banyak. "Bahkan terdapat protein hewani dalam pangan ini yang disamakan dengan daging sapi, kambing dan ayam. Dalam 100 gram daging keong sawah mengandung protein sebanyak 12 persen, kalsium 217 miligram dan air 81 gram," katanya.
Keong sawah juga mengandung vitamin A, vitamin E, Niacin dan Polat. Serta karbohidrat dan rendah kolestrol.
"Makanya tidak heran banyak juga orang suka makan keong sawah. Kalau di sini, terutama untuk keong mas karena banyak dan merusak tanaman maka terkadang dijadikan makanan untuk itik juga," katanya.
Reporter : Purnama Irawan