INFORADAR.ID--- Tanggal 26 Desember 2022 besok tepat 18 tahun tragedi tsunami Aceh. Gempa bumi 9,2 skala richter di pagi hari yang kemudian diikuti tsunami dahsyat itu telah menewaskan 170.000 jiwa.
18 tahun silam atau tepatnya tanggal 26 Desember 2004 Indonesia pernah mengalami sebuah bencana dahsyat berupa gempa bumi tektonik yang mengguncang Aceh. Gempa bumi mengguncang Aceh berkekuatan Magnitudo 9,3 Skala Richter (RC).
Berdasarkan keterangan situs resmi UPTD Museum Tsunami Aceh yang dikutip INFORADAR.ID, bahwasannya pada tanggal 26 Desember 2004 silam, sekira pukul 07.58 WIB, terjadi sebuah gempa dahsyat yang melanda Aceh. Gempa berkekuatan 9.3 skala richter (SR) ini menyebabkan serangkaian tsunami dahsyat di sepanjang daratan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
"Aceh merupakan daerah yang terkena dampak paling parah selain Sri Lanka, Thailand, dan India. Hingga mengakibatkan korban jiwa mencapai 170.000 jiwa," tulis situs tersebut.
Banyaknya korban jiwa dan dahsyatnya kerusakan yang ditimbulkan maka dibuatlah Museum Tsunami Aceh. Hal itu untuk mengenang korban dari tsunami Aceh.
"Sekaligus tempat edukasi dan pusat evakuasi ketika bencana. Museum Tsunami Aceh berdiri pada bulan Februari tahun 2008," tulisnya lagi.
Museum Tsunami Aceh merupakan hasil rancangan dari Ridwan Kamil yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Beliau membuat desain yang memenangkan sayembara tingkat internasional pada tahun 2007 dalam rangka memperingati peristiwa tsunami tahun 2004.
"Museum Tsunami ini menyimpan sekitar 6.038 koleksi. Koleksi tersebut dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu koleksi etnografika, arkelogika, biologika, teknologika, keramonologika, seni rupa, numismatika dan heraldika, geologika, filologika, serta historika dan ruang audio visual," tulis admin UPTD Museum Tsunami Aceh
Koleksi-koleksi tersebut, tidak dipamerkan secara serentak, ada beberapa yang nantinya diadakan dalam pameran temporer. Jadi bagi pengunjung juga dapat menyaksikan semuanya secara bersamaan.
"Pengelola museum merotasi koleksi setiap enam bulan sekali. Dalam satu pameran, terdapat sekitar 1.300 koleksi yang tersebar di tiga titik, yaitu rumah Aceh, pameran temporer, dan ruang pameran tetap," tulisnya lagi.
Museum Tsunami Aceh terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda No 3, Gampongn Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Posisinya tidak jauh dari Masjid Baiturrahman.
"Saat akan masuk Museum Tsunami Aceh memungut biaya dengan harga tiket anak anak, pelajar, dan mahasiswa sebesar Rp3.000, Rp5.000 untuk umum dan orang dewasa, dan Rp15.000 untuk turis mancanegara atau asing. Pungutan biaya nantinya menjadi Pendapat Asli Daerah (PAD)," tulis laman situs resmi UPTD Museum Tsunami Aceh.
Reporter : Purnama Irawan
Editor: M Widodo