Melihat posisi pentingnya sebagai konservasi pesisir dan pariwisata berkelanjutan di Bali, Presiden Joko Widodo pun meminta kementerian-kementerian terkait untuk membantu penataan ulang kawasan tempat bertelur dan berkembangbiaknya aneka jenis ikan dan burung tersebut.
TUAN RUMAH KTT G20
Terlebih lagi Pulau Dewata akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara G20 di Nusa Dua, 15-16 November 2022.
Di mana kegiatan tersebut akan dihadiri oleh 20 kepala negara dan kepala pemerintahan dari 20 negara serta para pemimpin kawasan regional dunia serta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Penataan ulang itu telah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sejak Januari 2022 dan ditargetkan selesai sebelum dimulainya perhelatan KTT G20.
Lingkup pekerjaan penataan tahura meliputi pembangunan gerbang masuk, area drop off, wantilan, tracking mangrove, dan area pembibitan dan persemaian yang mampu menampung 6 juta bibit bakau.
Kemudian membangun area penerima (lobby, ticketing, kantor penerima), menambah menara pandang khususnya ke arah Teluk Benoa, dan penataan area parkir VVIP khusus kepala negara di atas lahan seluas 2,6 ha di sekitar Waduk Muara.
Kegiatan penataan ulang yang sudah mencapai 84 persen. “Saya melihat semuanya hampir sudah siap, Alhamdulillah.
Kita harapkan nanti di pelaksanaan KTT G20 juga berlangsung dengan baik dan lancar,” kata Presiden Jokowi ketika meninjau Tahura Ngurah Rai, Kamis (6/10/2022).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya mengoptimalkan pemakaian bahan-bahan alami selama penataan ulang ini dan mengurangi seminimal mungkin pemakaian bahan beton.
"Tujuannya supaya tidak merusak mangrove dan ekosistem di sekitarnya. Kami memakai bahan-bahan material seperti bambu dan kayu untuk tiang pancang," ujar Basuki.
Sejumlah akses jalan baru pun turut dibangun untuk memudahkan masyarakat menuju tahura.
Pada kesempatan itu, Wakil Menteri LHK Alue Dohong menjelaskan, kawasan tahura akan dijaga kebersihannya terutama dari serbuan sampah akibat terbawa arus air dari Teluk Benoa karena fungsi utama tahura ini sebagai pertahanan terdepan selatan Bali dari gerusan gelombang laut.
"Polusi sampah dapat menghilangkan nilai ekologi, nilai ekonomi, dan nilai sosial dari mangrove. Sehingga harus selalu kita jaga salah satunya dengan cara pengendalian sampah," ucap Alue.
Jika seluruh proses penataan ulang itu telah selesai dikerjakan, Presiden Jokowi berencana mengundang para pemimpin negara peserta KTT G20 untuk mengunjungi tempat ini sekaligus memperlihatkan kepada dunia kepedulian Indonesia kepada pelestarian lingkungan.