Pejabat Polri yang Diundang Jokowi Tak Boleh Bawa 4 Barang, Ini Alasan Istana ....

Sabtu 15-10-2022,13:17 WIB
Editor : M Widodo

JAKARTA, INFORADAR.ID --- Penampilan para pejabat utama polri, kapolda dan kapolres/ta se Indonesia, Jumat, 14 Oktober 2022 tak seperti biasanya. 

Saat diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara untuk diberi pengarahan, tak ada satupun yang mengenakan topi dan membawa serta tongkat komando. 

Mereka juga tak diperbolehkan membawa handphone serta tidak boleh didampingi oleh ajudannya masing-masing. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan para pejabat utama Mabes Polri ke Istana Negara pada Jumat, 14 Oktober 2022 siang.

Diketahui, seluruh pejabat Mabes Polri, Kapolda dan Kapolres yang hadir ke Istana Negara untuk menghadap Presiden Jokowi tidak diperkenankan mengenakan memakai topi dan membawa tongkat.

Para pejabat polisi juga dilarang membawa ponsel. Mereka hanya boleh membawa buku catatan dan pulpen. Polisi yang hadir juga tidak boleh membawa ajudan atau sering disebut sebagai ADC (aide de camp).

Terkait kebijakan tersebut, pihak Istana pun akhirnya mengungkap alasan tidak diperbolehkan anggota Polri membawa tongkat dan topi. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, hal ini sebelumnya telah didiskusikan dengan pihak panitia Polri.

"Ketika kami berdiskusi kesiapan ini kepada rekan-rekan panitia Polri. Pertama, di Istana ini tidak ada tempat untuk penyimpanan tongkat, tongkat kan jumlahnya banyak," ungkap Heru dalam konferensi pers di Istana, Jumat, 14 Oktober 2022 sebagaimana dikutip dari laman PMJ News.

Alasan lain, lanjut Heru, untuk mempercepat proses memasuki Istana. Dia juga menuturkan para pejabat Polri juga diminta tidak membawa HP untuk kenyamanan para tamu Istana.

"Kedua adalah memperlama proses memasuki Istana. Ketiga adalah kami memang meminta untuk tidak membawa handphone, itu juga lagi-lagi untuk kenyamanan bapak-bapak para pejabat di lingkungan Polri untuk bisa proses memasuki Istana dengan cepat," jelasnya.

"Karena jumlah 600 itu cukup banyak sehingga tidak perlu membawa tongkat, tidak perlu membawa HP dan tentunya topi," imbuhnya.

KAPOLRI UNGKAP TANGKAP KAPOLDA JATIM

Sebelumnya diberitakan Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa Putra, ditangkap Propam Polri terkait kasus narkoba. Padahal, ia baru saja menggantikan Irjen Nico Afinta yang dimutasi ke Mabes Polri. 

Terkait hal itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam presentasinya di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), membeberkan penangkapan Irjen Teddy Minahasa adalah bentuk komitmen dirinya untuk bersih-bersih di institusi Polri.

Dikatakan, pasca kasus Ferdy Sambo mencuat citra nama Polri sangat rendah di mata masyarakat Indonesia.

Kategori :