Harga BBM Makin Mahal, Ditjen Hubdat Ajak Beralih ke Kendaraan Listrik

Senin 05-09-2022,05:41 WIB
Editor : M Widodo

JAKARTA, INFORADAR.ID --- Sabtu, 3 September 2022 lalu pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM jenis pertalite, solar dan pertamax. Kenaikan harga BBM tersebut, kata Presiden Jokowi, adalah pilihan sulit di tengah krisis global. 

Di sisi lain banyak masyarakat yang keberatan dan kecewa dengan kenaikan harga BBM ini. Hal ini akan semakin menambah beban masyarakat. 

Menghadapi persoalan yang serba dilematis ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat ( Hubdat) mengajak masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik. 

Alasannya dengan kendaraan listrik, biaya jauh lebih murah dan dapat mengurangi emisi gas karbon dan ramah lingkungan. 

Dalam laman Ditjen Hubdat, yang dikutip inforadar.id, Minggu, 4 September, bahwa BBM itu semakin langka. 

Sepanjang tahun 2017 Indonesia masih bisa memproduksi 949 ribu barel minyak bumi per hari. Namun di tahun 2018, batas produksinya sudah turun menjadi 773 ribu barel per hari. "Gimana kalo kita beralih ke kendaraan listrik?" ajak Ditjen Hubdat dalam rilisnya di laman facebook 

Selain kendaraan listrik lebih menghemat energi, kendaraan listrik dinilai dapat mengurangi emisi karbon dan ramah lingkungan. 

Setiap satu liter BBM setara dengan 1,3 kilo Watt hour (kWh) listrik. Harga bensin per satu liter sekitar Rp 7.000-Rp 8.000, sementara tarif listrik per satu kWh hanya sekitar Rp 1.400-an loh! Ini berarti, menggunakan listrik lebih murah seperlimanya ya dibandingkan pemakaian satu liter bensin. Jadi, mau kan beralih ke kendaraan listrik?

Diberitakan sebelymnya, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) benar-benar terjadi. Pemerintah mengumumkan menaikkan harga BBM dari Istana Merdeka, Sabtu, 3 September 2022 siang ini dan langsung berlaku siang tadi pukul. 14.30 WIB. 

Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter

Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang langsung mengumumkan didampingi sejumlah menteri. 

Kata Jokowi, Pemerintah secara resmi mengumumkan pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Pengalihan subsidi BBM tersebut bertujuan agar subsidi yang diberikan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran.

“Lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Mestinya, uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu,” ujar Presiden.

Kategori :