EP mengaku juga dia pernah berkesempatan memberi tahu kepada keluarga telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT yang dilakukan suaminya.
"Saat itu, handphone Ade Pratama, suaminya, yang tertinggal saya pakai untuk mengirim foto-foto luka lebam di tubuhnya kepada bibinya. Keluarga saya langsung marah," ucap EP.
Setelah itu, EP membuat laporan ke Polres Banyuasin dalam kasus KDRT. Sekitar sebulan kemudian dia lantas mencabut laporan itu.
Namun, tak lama kemudian kekerasan kembali dia terima dan lebih parah, sehingga EP kembali melaporkan suaminya ke Polres Banyuasin.
"Saya dianiaya, saat berada di rusun Polres Banyuasin. Leher dicekik dan ditendang. Kejadiannya disaksikan oleh seorang polwan yang tinggal di depan rumah kami. Polwan itu tahu karena anak saya menangis terus dan membuat tetangga curiga," beber EP.
Berita ini tayang di radarcirebon.com dengan judul: Pengakuan Istri Polisi Selingkuh, Ungkap Alasan dan Penyebab, Ada Soal KDRT
Editor: M Widodo