Apa yang dirasakan Jamal dan Adit, menurut Guntur, akibat pesugihan atau penglaris. Bakso yang mereka datangi, disebutkan menggunakan bantuan jin untuk menarik pelanggan.
Guntur yang memiliki kemampuan spiritual tinggi, melihat ada 3 jenis makhluk halus di dalam warung. Berwujud Pocong, monyet, serta makhluk kurus dan berambut panjang yang cuma mengenakan cawat.
“Pocongnya cuma satu. Tinggi, besar. Tidak seperti manusia normal. Kain (kafan)-nya sudah lusuh dan kotor. Wajahnya menyeramkan,” jelas Guntur.
Pocong inilah yang menarik pembeli. Dia berdiri di depan. Di samping gerobak bakso. Jadi, setiap pelanggan akan melewatinya ketika akan masuk ke dalam warung bakso.
Mata Pocong bergerak-gerak. Sangat cepat. Dia menatap mata siapa pun yang melintas di depan warung. Agar penasaran dan tertarik untuk membeli bakso.
“Pandangan mereka (orang yang melintas di depan warung bakso) dibuat menarik, pengen nyobain. Mungkin kita menganggapnya lapar mata,” tutur Guntur.
Di dalam warung bakso, Guntur melihat banyak monyet. Monyet-monyet tak kasatmata ini yang membuat pembeli bakso merasa nyaman di dalam warung.
Jamat dan Adit yang mengenakan hoody, mengakui tidak merasa kepanasan. Padahal, warung bakso sempit itu penuh pembeli. Penuh asap rokok. Dan, hanya ada dua kipas kecil yang menyala di dalam warung.
Jamal dan Adit tetap merasa nyaman. Sampai menghabiskan beberapa batang rokok. Sampai pesanan mereka, dua bungkus bakso, diantarkan oleh penjualnya.
“Kalau sadar, pembeli banyak diam ketika makan bakso. Monyet-monyet ini menutup panca indra pembeli. Monyet-monyet ini juga yang membuat pembeli cepat pergi, agar cepat gantian dengan pembeli lain,” ungkap Guntur.
Lalu, makhluk kurus, berambut panjang, dan hanya mengenakan cawat?
“Makhluk itu yang membuat bakso terasa sangat enak. Jumlahnya sangat banyak, karena mereka mendampingi setiap pembeli,” jelas Guntur.
“Jadi wajar kalau Mas Jamal merasa tidak seenak bakso yang dimakan di warung. Kalau Mas Adit tetap merasa enak, mungkin karena sudah langganan Mas Adit. Kalau Mas Jamal kan bukan pelanggan. Baru pertama makan bakso di situ,” kata Guntur menganalisa.
Dari mata batin Guntur, bakso dengan pesugihan Pocong, monyet, serta makhluk kurus berambut panjang dan bercawat itu tidak memasukkan apapun ke dalam bakso. Jadi, tidak akan mengganggu kesehatan pembeli.
Guntur mengingatkan bahwa tidak semua bakso menggunakan pesugihan atau penglaris. Banyak bakso yang laris karena memang cita rasanya enak, tempatnya nyaman dan bersih, serta pelayanannya bagus.
“Tidak semua bakso menggunakan pesugihan. Ada yang begitu, tapi banyak yang tidak,” tegas Guntur. (*)