Bukannya takut, Miy justru senang karena kehadirannya sudah diketahui istri Danil. Miy dan istrinya berantem lewat telepon.
Sejak itu, Danil tidak lagi menemui Miy. Tidak lagi menghubungi wanita malam dan pelakor ini lewat telepon. Danil menghilang selama 1 bulan.
Miy galau. Dia kemudian berlari ke seorang dukun langganannya. Miy memanggilnya Ayah.
Kepada Ayah, Miy curhat tentang Danil. Miy ingin Danil kembali ke pelukannya.
“Ya udah, nanti Ayah bikin Danil ingat lagi ke kamu. Datang lagi ke kamu,” katanya.
Tiga hari kemudian, Danil menghubungi Miy melalui telepon. Danil menggunakan telepon milik temannya.
Danil mengaku tidak meninggalkan Miy. Dia seolah menghilang karena tidak lagi bisa bebas menggunakan handphone-nya.
Danil bercerita, rumah tangganya hampir hancur. Keluarga besar Danil dan keluarga besar istrinya sampai turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan Danil dengan istrinya.
Danil pun menemui Miy. Hubungan terlarang mereka terjalin lagi.
Keinginan Miy untuk memiliki Danil seutuhnya kembali muncul. Dia menuntut Danil menikahinya.
“Iya, aku akan menikahi kamu. Tapi tiudak sekarang. Kan butuh waktu,” jawab Danil.
Miy menunggu. Miy sudah menuruti keinginan Danil untuk tidak lagi berkecimpung di dunia malam. Sudah mau untuk tidak melayani lelaki hidung belang.
Namun, Danil selalu memberikan jawaban yang sama ketika Miy mendesaknya untuk dinikahi.
Miy pun merasa dipermainkan. Dia sakit hati.
Miy kembali mendatangi Ayah. Dia meminta agar Danil dibuat tunduk. Dibuat mau menuruti apapun permintaan Miy.
Ayah menyanggupi keinginan Miy. Dia meminta Miy membawakan celana dalam Danil. Karena, itu syaratnya.