10. Etape X: Padang Bai/Lembar - Mataram : 58 km
11. Etape XI: Mataram - Circuit Mandalika : 54 km
Kata Pakdhe Tugiman, setiap etape ditempuh dalam waktu satu hari. "Sehingga kadang finish agak siang, sore atau beberapa kali finish malem," lanjut suami dari Endang Wahyuni atau biasa disapa Budhe Endang ini.
Diceritakan, perjalanan yang paling menguras tenaga adalah Etape I (Jakarta - Cirebon : 227 km ). Jarak sejauh 227 Km, biasanya ditempuh dalam dua etape. "Namun berkat semangat dan latihan yang cukup, alhamdulillah dapat diselesaikan, meskipun sampai di Cirebon pada pukul 20. 53 wib," lanjut pensiunan Bea Cukai ini.
Setelah itu, etape lainnya berjalan sesuai rencana. Kecuali Etape III. Sesuai rencana star dari Batang - Salatiga. Tapi sampai di Semarang terjadi hujan lebat. Maka terpaksa menginap di Semarang. Untuk selanjutnya etape IV yang rencananya Salatiga - Ngawi, menjadi Semarang - Gabugan (Sragen).
"Di Sragen ini berkat kebaikan dari anggota tim Bapak Wahyu Wardono, kami diberi inapan dan jamuan yang melimpah di rumah beliau di Desa Gabugan Sragen," lanjut pria asal Cawas, Klaten ini.
Ditambahkan, Etape VI Mojokerto-Lumajang, ada kejadian kecil. "Pak Joko Temon tersenggol oleh truk sewaktu mau star di perempatan Lampu Merah/Bangjo. Dan saya sempat jatuh karena kaget dan stank sepeda tersenggol ODGJ yang sedang melintas di pinggir jalan. Namun semua itu tidak berarti dan tidak mempengaruhi perjalanan," lanjut Padhe yang sering touring jarak jauh usai pensiun ini. Ia bersama istri juga sering mengikuti Tour de Baduy.
BANYAK TANJAKAN
Dari 11 etape ini, Etape VIII, IX dan X di Pulau Bali jalanan banyak tanjakan. Sehingga sedikit menguras tenaga.
"Di Etape VIII, ada kejadian sedikit lucu, Bapak Syamsu Sulistya, saking ngantuknya sampai tanpa sadar menabrak mobil yang berhenti di depannya. Tapi alhamdulillah aman.
Setibanya di Singaraja, sebelum ke hotel kami foto2 dulu di monumen Bung Karno," kata Pakdhe.
Peserta Tour de Jakman tak lupa foto di depan Kuta Mandalika. -Foto: Dok Tour de Jakman-
Pada Etape XI , etape terakhir ini hanya menempuh jarak 58 km, tapi menjelang Circuit Mandalika ada tanjakan cukup lumayan. "Tapi karena ini merupakan etape terakhir, maka semangat tim tambah tinggi. Sehingga jalan rolling atau tanjakan dilampauinya dengan riang gembira," lanjut Pakdhe yang saat ini berusia 67 tahun.
Kata Pakdhe, Tour de Jakman ini disponsori oleh Bapak Tri Ratmoko, pemilik Badan Pendidikan Sekolah dan Kursus (BPS&K) Pondok Kelapa, Jakarta Timur. "Terima kasih untuk Bapak dan Ibu Tri Ratmoko," kata Pakdhe Tugiman.
Ke-14 orang pesèrta berasal dari komunitas sepeda BPS&K sendiiri, The Black Sangit, Komsat dan SBC. Antara lain: Tri Ratmoko, Tugiman, Syamsu Sulistyo, Joko Temon, Ach. Wahyu Wardono, Yusrizal, Ach. Fauzi, Toto Supriatin, Haryanto, Tito Prile Haryono, Tedjo Subagio, Indarmawan, Ansharudin dan Mukhlim.