Indonesia Jadi Korban Penipuan Loker Tertinggi di Asia Pasifik
Ilustrasi: Indonesia jadi korban penipuan loker-Jopwell-Pexels.com
INFORADAR.ID – Fenomena penipuan loker di Indonesia semakin mengkhawatirkan, terutama setelah riset terbaru menunjukkan kasusnya menjadi yang tertinggi di kawasan Asia Pasifik.
Temuan ini disampaikan melalui laporan Seek perusahaan Jobstreet dan Jobdb pencari kerja menganalisis tren rekrutmen dan pola penyalahgunaan lowongan kerja sepanjang Oktober 2025.
Dalam laporan tersebut, kategori pekerjaan administratif tercatat sebagai bidang yang paling sering disusupi penipuan loker, terutama posisi admin yang banyak diburu pencari kerja.
Selain itu, sejumlah sektor lain seperti kurir, buruh pabrik, hingga pegawai minimarket turut menempati daftar pekerjaan yang paling sering disalahgunakan oleh pelaku scam.
Tren meningkatnya penipuan loker ini juga memperlihatkan bagaimana iklan pekerjaan palsu menyasar mereka yang tidak mensyaratkan pengalaman maupun pendidikan tinggi.
BACA JUGA:Libur Nataru? Garuda Indonesia Siapkan Diskon Tiket Pesawat Hingga 14 Persen
Jumlah Penipuan Loker di Indonesia
Riset terbaru Seek, perusahaan induk Jobstreet dan Jobdb, pada Oktober 2025 menyebut Indonesia sebagai negara dengan kasus penipuan lowongan kerja tertinggi di kawasan Asia Pasifik.
Melalui sistem Fraud Detection, Seek menemukan bahwa posisi Admin menjadi lowongan yang paling sering dipalsukan oleh pelaku scam di Indonesia.
Kategori Lowongan yang Paling Banyak Disalahgunakan
Administrasi & staf kantor tambahan: 39,36% Kurir, ojol, buruh pabrik/manufaktur: 21,06% Pegawai minimarket/supermarket seperti Indomaret dan Alfamart: 12,23% Perdagangan & jasa: 7,98% Perhotelan & pariwisata: 5,74%
Lowongan palsu ini umumnya tidak mewajibkan pengalaman kerja maupun pendidikan tinggi. Banyak dari iklan tersebut menawarkan kenaikan jabatan cepat, komisi besar, hingga bonus tinggi untuk menarik korban, terutama mereka dari kelompok menengah bawah.
Mayoritas Korban Perdagangan Manusia di Kamboja adalah WNI
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
