Sopir Angkot di Banten Protes Trans Banten, Pendapatan Turun Sejak Program Ini Dijalankan
Aksi Protes Trans Banten-Istimewa-
INFORADAR.ID - Kehadiran Trans Banten menimbulkan gelombang protes dari sejumlah sopir angkutan kota di wilayah Serang.
Aksi protes dilakukan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) pada Rabu 15 Oktober 2025.
Sejak Trans Banten koridor 3 resmi beroperasi, para pengemudi mengaku mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.
Forum Komunitas Angkot Pabuaran-Ciomas menilai transportasi ini membawa dampak ekonomi serius bagi sopir angkot yang telah lama melayani masyarakat.
Dalam aksinya, para sopir meminta pemerintah daerah meninjau kembali keberadaan layanan Trans Banten, karena dinilai menyingkirkan peran transportasi konvensional.
“Trans Banten hari ini menghadirkan berbagai permasalahan yang terjadi di sopir-sopir angkot. Banten adil merata hanya mimpi belaka, sopir angkot sengsara,” ujar Gery Wijaya, salah satu pengemudi angkot yang ikut dalam aksi tersebut.
BACA JUGA:Stasiun Rangkasbitung Tampil Baru, Peron KRL Tujuan Tanah Abang Resmi Beroperasi Mulai Hari Ini!
BACA JUGA:KIP Kuliah PTS 2025 Masih Dibuka hingga 31 Oktober, Yuk Buruan Daftar
Dampak Trans Banten terhadap Penurunan Pendapatan Sopir
Gery mengungkapkan, setelah Bus Trans Banten mulai beroperasi pada 5 Oktober 2025, penghasilannya menurun drastis.
Jika sebelumnya bisa mencapai Rp350.000 per hari, kini hanya sekitar Rp60.000 hingga Rp150.000.
Penurunan itu terjadi karena masyarakat lebih memilih Trans Banten, yang hingga kini masih memberikan layanan gratis.
Hal tersebut membuat banyak sopir angkot kesulitan menutupi biaya operasional dan kebutuhan sehari-hari.
“Pemerintah mau menambah armada lagi karena peminatnya tinggi. Tapi kalau dibiarkan terus, kami bisa kehilangan mata pencaharian. Kami dukung transportasi publik, tapi jangan sampai nasib sopir angkot terabaikan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
