Tak Semua Akhir Harus Usai: Pesan Sunyi dari Film 'Tak Ingin Usai di Sini'
Tak Ingin Usai di Sini, menemukan awal di setiap akhir-Dok. Istimewa-
INFORADAR.ID- Film “Tak Ingin Usai di Sini” yang disutradarai oleh Robert Ronny dan dibintangi oleh Bryan Domani & Vanesha Prescilla ini bukan hanya sekedar hadir sebagai kisah cinta yang mengundang air mata, tetapi juga sebagai potret tentang bagaimana manusia berhadapan dengan waktu, kehilangan, serta keinginan untuk mempertahankan sesuatu yang perlahan memudar.
Dengan adanya film ini dapat merenungkan makna bertahan dan melepaskan, yang mana dua hal ini seringkali sulit dibedakan dalam kehidupan nyata.
Alur cerita dalam film ini mengalir dengan tempo yang tenang, namun mampu menjaga perhatian penonton dari awal hingga akhir.
Penonton diajak mengikuti perjalanan dua tokoh utama yang terjebak di antara masa lalu yang belum sepenuhnya selesai dan masa depan yang belum berani mereka sambut.
BACA JUGA:Festival Penutupan KKM Universitas Syeikh Nawawi Banten, Wujud Sinergi dengan Generasi Muda
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan untuk Nelayan Pandeglang, Langkah Pemerintah Lindungi Warga Pesisir
“Tak Ingin Usai di Sini” membawa penonton masuk ke ruang-ruang sunyi yang sering kita hindari, ruang yang mempertemukan kenangan, penyesalan, dan harapan tanpa perlu banyak kata.
Film ini menyadarkan bahwa “berakhir” tidak selalu berarti “gagal”. Justru di titik itulah kita belajar melepaskan dengan kepala tegak dan hati yang utuh.
Adegan-adegannya tidak memaksa air mata, tetapi menghadirkan keheningan yang menyentuh.
Melalui tatapan, gerak tubuh, dan jeda yang panjang, para pemainnya berhasil menyampaikan emosi yang tidak meledak-ledak, melainkan tenang dan mendalam seperti kesedihan yang sudah berdamai dengan dirinya sendiri.
BACA JUGA:ASN Kota Serang akan Dilarang Membawa Kendaraan Pribadi ke Kantor, Ini Alasannya
BACA JUGA:19 KK di Cikande dan Kibin Bakal Direlokasi, Pemkab Serang Pastikan Keamanan
Sinematografi film ini turut memperkuat suasana itu. Warna-warna lembut dan pencahayaan redup menciptakan atmosfer sendu yang sejalan dengan tema perpisahan.
Musiknya hadir tipis, hanya sesekali terdengar, seolah mengingatkan bahwa keheningan pun punya bahasa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
