Disway Award

Ini Alasan Mengapa Generasi Z Sulit Mencapai Financial Freedom

Ini Alasan Mengapa Generasi Z Sulit Mencapai Financial Freedom

Generasi Z susah meraih Financial Freedom-Pinterest/Freepik-

INFORADAR.ID – Banyak dari generasi Z yang bercita-cita meraih financial freedom atau kebebasan finansial, namun kenyataannya masih banyak yang justru terjebak dalam pola hidup konsumtif yang membuat tujuan tersebut semakin sulit tercapai. 

Meskipun memiliki pendapatan yang besar, tanpa pola pikir yang tepat, keuangan yang stabil tetap sulit diraih. Berikut lima mentalitas yang menjadi penghambat utama generasi Z dalam mencapai kebebasan finansial:

1. Ilusi Gaji

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan adalah terjebak dalam ilusi gaji. Banyak yang merasa aman karena setiap bulan menerima gaji tetap, sehingga menunda untuk menabung dan berinvestasi. 

Mereka hidup dari gaji ke gaji tanpa membangun cadangan keuangan yang memadai. Fenomena ini membuat banyak orang jatuh dalam jebakan middle income trap, yaitu ketika pendapatan naik, gaya hidup pun ikut meningkat. 

Sayangnya, kenaikan penghasilan tidak diikuti dengan kenaikan aset atau tabungan. Akibatnya, ketika terjadi musibah seperti kehilangan pekerjaan atau krisis ekonomi, mereka terpaksa turun kelas dari middle income ke low income karena tidak memiliki dana cadangan yang cukup.

BACA JUGA:Rahasia Mengelola Passive Income untuk Masa Depan Finansial yang Stabil ala Gen Z

BACA JUGA:Strategi Finansial Gen Z yang Patut Ditiru oleh Gen Alpha Kelak

2. Victim Mentality

Mentalitas korban atau victim mentality juga menjadi faktor penghambat. Ini adalah kondisi psikologis di mana seseorang selalu menyalahkan keadaan eksternal atas kegagalan finansialnya. Mulai dari menyalahkan atasan, pekerjaan, hingga pemerintah. 

Dengan mentalitas ini, seseorang cenderung menghindari tanggung jawab pribadi atas kondisi keuangannya sendiri. Padahal, untuk mencapai financial freedom, dibutuhkan sikap proaktif, bukan sekadar menyalahkan lingkungan.

3. Mengutamakan Gengsi

Banyak dari generasi Z yang terjebak dalam gaya hidup gengsi. Mereka rela menghabiskan uang untuk membeli barang mewah demi mendapatkan validasi sosial atau sekadar memuaskan ego. 

Seperti yang disampaikan Morgan Housel dalam bukunya The Psychology of Money, kekayaan sejati bukanlah apa yang tampak di luar seperti jam tangan mewah atau mobil mahal, melainkan uang yang tidak kita habiskan yaitu uang yang tetap tersimpan di tabungan dan investasi. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: