Masa Depan Gig Economy di Indonesia: Pilihan Karier Baru Gen Z
Ilustrasi gig economy-www.pexels.com/Buro Millennial -
Banyak lulusan yang tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan permintaan pasar, sehingga terpaksa bekerja di luar bidang studinya atau beralih ke usaha mandiri.
Kebijakan dan Perlindungan bagi Pekerja Gig Economy
Agar gig economy di Indonesia dapat tumbuh berkelanjutan, dukungan regulasi dari pemerintah menjadi hal penting.
Para pekerja lepas juga membutuhkan perlindungan sosial seperti jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan, sebagaimana pekerja formal.
Platform digital yang memfasilitasi freelancer pun perlu memperhatikan etika kerja, mulai dari pembayaran yang tepat waktu hingga batas jam kerja yang manusiawi.
Beberapa negara seperti Malaysia bahkan sudah memiliki undang-undang khusus bagi pekerja gig hal yang bisa menjadi contoh bagi Indonesia.
Pemerintah juga perlu menyiapkan strategi peningkatan kompetensi. Kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan industri agar Gen Z lebih siap menghadapi persaingan global.
Program seperti Pemagangan Nasional merupakan langkah positif, namun pengawasan tetap harus diperketat agar tidak menimbulkan praktik eksploitasi.
Selain itu, penyediaan ruang kolaboratif dan co-working space di berbagai daerah perlu dimaksimalkan.
Ruang seperti ini bisa menjadi tempat bagi pekerja gig untuk bekerja, belajar, dan membangun jejaring profesional.
BACA JUGA:Piala Dunia 2026 Jadi Turnamen Terbesar Sepanjang Sejarah, 19 Negara Telah Lolos
BACA JUGA:Gaji PPPK Pemprov Banten Tertunda, Ini Penjelasan BPKAD
Menatap Masa Depan Gig Economy di Indonesia
Generasi Z kini menjadi penggerak utama dalam membentuk wajah baru dunia kerja Indonesia. Mereka membawa nilai-nilai baru, fleksibilitas, kreativitas, dan orientasi digital.
Jika dikelola dengan baik melalui kebijakan yang adaptif, gig economy dapat menjadi kekuatan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
